Editor Indonesia, Jakarta – Krisis kemanusiaan akibat blokade Israel di Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dunia. Ulama nasional, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), memimpin sepuluh delegasi dari Global Peace Convoy Indonesia dalam Festival Sumud Nusantara yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (24/8/2025). Kehadiran mereka menjadi simbol konsolidasi solidaritas lintas negara sekaligus aksi nyata membela kemanusiaan Palestina.
Menurut UBN, Festival Sumud Nusantara bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk perlawanan damai terhadap blokade yang telah menimbulkan pelaparan sistemik di Gaza.
“Sumud adalah simbol keteguhan rakyat Palestina dalam menghadapi penindasan. Melalui forum ini, kita ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam melihat saudara kita di Gaza dikepung kelaparan akibat blokade. Solidaritas ini harus diwujudkan dalam aksi nyata,” ujarnya saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (23/8/2025).
UBN menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara di Asia Tenggara untuk menekan komunitas internasional agar membuka akses kemanusiaan ke Gaza. “Solidaritas ini harus dipandang sebagai bagian dari diplomasi kemanusiaan Asia Tenggara. Jika negara-negara di kawasan bersatu, kita bisa lebih kuat mendesak dunia agar blokade segera diakhiri dan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau rakyat Gaza,” tegasnya.
Ia juga berharap dukungan ASEAN dapat menjadi kekuatan kolektif dalam diplomasi global. “Kami berharap ASEAN mengambil peran lebih strategis, sekaligus mendorong PBB agar memastikan akses pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar bagi rakyat Palestina segera dibuka,” tambahnya.
Festival yang dijadwalkan turut dihadiri Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, ini melibatkan berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) dari Asia Tenggara. Agenda tersebut dirancang sebagai wadah konsolidasi lintas negara untuk memperkuat dukungan kemanusiaan sekaligus perjuangan kemerdekaan Palestina.
Bagian penting dari festival ini adalah Global Sumud Flotilla, aksi gabungan 44 negara yang melanjutkan misi pelayaran kapal Madleen dan Handala dengan tujuan menyalurkan bantuan langsung sekaligus menantang blokade Israel di Gaza.
Sebelum keberangkatan, rangkaian kegiatan diisi dengan konvoi darat dan aksi damai di sejumlah negara peserta. Acara puncak ditandai dengan flag off delegation flotilla yang dijadwalkan berlangsung pada Ahad (24/8/2025) di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur. (RO)