Nusantara

BMKG Peringatkan Suhu Panas Ekstrem di Aceh, Capai 35,6 Derajat Celsius

×

BMKG Peringatkan Suhu Panas Ekstrem di Aceh, Capai 35,6 Derajat Celsius

Sebarkan artikel ini
BMKG Peringatkan Suhu Panas Ekstrem di Aceh, Capai 35,6 Derajat Celsius
Ilustrasi panas ekstrem/Dok.ist

Editor Indonesia, Banda Aceh — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Aceh untuk mewaspadai potensi cuaca panas ekstrem dengan suhu mencapai 35,6 derajat Celsius yang diperkirakan berlangsung hingga 12 Oktober 2025.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Nasrol Adil, mengatakan sebagian besar wilayah Aceh masih dilanda cuaca panas akibat kombinasi beberapa faktor meteorologis regional dan global.

“Sebagian besar wilayah Aceh masih mengalami cuaca panas ekstrem dengan suhu maksimum mencapai 35,6 derajat Celsius. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” ujar Nasrol di Banda Aceh, Kamis (9/10).

Menurutnya, hasil monitoring nasional menunjukkan suhu panas tersebut dipicu oleh kondisi ENSO netral dengan indeks -0,5 dan Indian Ocean Dipole (IOD) bernilai -1,0 yang menandakan kondisi negatif. Kedua fenomena ini diperkirakan baru kembali netral pada awal 2026.

Selain itu, Monsun Australia yang bersifat kering dan panas masih mendominasi wilayah Indonesia, termasuk Aceh.

“Angin kering dari Australia menyebabkan minimnya pembentukan awan dan curah hujan,” kata Nasrol.

Ia menambahkan, suhu permukaan laut di wilayah barat Indonesia juga terpantau lebih dingin dari normal, yakni berkisar -0,25°C hingga -0,5°C, yang turut menghambat proses konveksi dan pembentukan awan hujan.

Wilayah yang mengalami suhu panas tinggi di antaranya Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Simeulue. Suhu harian di kawasan ini tercatat antara 34–35,6 derajat Celsius dengan kelembapan udara rendah dan cuaca dominan cerah.

BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari pada pukul 11.00–15.00 WIB, serta menggunakan pelindung seperti topi, masker, payung, atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.

“Jaga asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi dan waspadai gejala heat stroke, terutama pada anak-anak, lansia, dan pekerja luar ruangan,” tutur Nasrol.

BMKG memastikan pemantauan kondisi suhu dan cuaca terus dilakukan secara berkala, serta akan memperbarui informasi jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diimbau mengakses informasi resmi melalui aplikasi InfoBMKG, situs web, dan kanal media sosial BMKG. (Her)