Editorindonesia, Jakarta – BMKG prediksi cuaca ekstrem berlanjut hingga 20 Maret 2024. Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. BNPB menyebut aktivitas intra musiman atau Madden Julian Oscillation (MJO) yang salah merupakan faktor penyebab cuaca ekstrem
“Komponen pendorong utama cuaca ekstrem itu adalah MJO. Kita prediksi cuaca ekstrem dari awal Maret masih akan aktif di Indonesia sampai 20 Maret,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Jumat (15/3/2024).
“Masih menjadi alarm untuk kesiapsiagaan kita. Dengan adanya MJO dan gelombang kelvin yang bisa meningkatkan awan-awan konvektif di Indonesia yang secara langsung, itu akan berpengaruh terhadap peningkatan intensitas hujan di Indonesia,” jelas dia.
Adapun, daerah yang memiliki potensi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi hingga 20 Maret 2024 adalah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
“BMKG juga mengeluarkan peringatan atau prakiraan cuaca ekstrem di beberapa tempat, ada curah hujan yang berpotensi turun dengan cukup tinggi ini untuk darian II sampai tanggal 20 (Maret) itu Jawa Bali dan Nusa tenggara,” ujar Abdul
Intensitas tinggi pekan ini kemungkinan terjadi di Indonesia bagian tengah. itu diperparah dengan munculnya bibit siklon tropis di Selatan Jawa.
“Dengan adanya fenomena seperti ini saja, Semarang, Demak, hingga Pekalongan sudah sangat signifikan. Padahal itu di pantai utara Jawa. Jadi ini mungkin menjadi perhatian kita semua. Kita memang sudah ada di fase akhir musim hujan tetapi karena ada fenomena regional ini aktifnya mungkin sampai minggu depan,” tandasnya. (Frd)
Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjang Kota Semarang usai Diguyur Hujan Seharian
