Nasional

BNPB Lanjutkan Modifikasi Cuaca Percepat Penanganan Banjir Jabodetabek

×

BNPB Lanjutkan Modifikasi Cuaca Percepat Penanganan Banjir Jabodetabek

Sebarkan artikel ini
Operasi penyemaian garam BNPB Lanjutkan Modifikasi Cuaca Percepat Penanganan Banjir Jabodetabek
Tim BNPB mengawal operasi modifikasi cuaca pada Selasa (8/7/2025)/Dok.BNPB
operasi penyemaian garam bnpb

Editor Indonesia, Jakarta – Dalam upaya mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berisiko memicu banjir dan tanah longsor di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) selama lima hari ke depan, dimulai pada Senin (7/7/2025).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa pada hari pertama, satu sorti penerbangan pesawat Cessna 208 Caravan PK-DPI mengangkut 800 kg Natrium Klorida (NaCl) untuk disemai di atas langit pesisir Banten dan Lebak.

Untuk meningkatkan efektivitas operasi, BNPB menambahkan armada pesawat kedua, yaitu Cessna Caravan PK-SNL. Penambahan ini memungkinkan pelaksanaan total enam sorti penerbangan penyemaian garam pada Selasa (8/7). Dua sorti dilakukan di perairan selatan dan utara Jawa Barat, sementara empat sorti lainnya menyasar wilayah pesisir utara Karawang, Subang, dan Indramayu. Total bahan semai yang digunakan mencapai 2.000 kg NaCl.

operasi penyemaian garam bnpb

“Penyemaian ini bertujuan untuk mengurangi suplai massa udara yang berpotensi masuk ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta,” jelas Abdul Muhari.

Berdasarkan hasil pemantauan, wilayah Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya dilaporkan tidak mengalami hujan setelah operasi dilakukan.

BNPB juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di musim hujan yang masih berlangsung.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek mulai melandai. Namun, angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Banten dan Jawa Barat hingga Kamis (10/7). (Did)