Nasional

Brimob Korps Tertua di Polri dan Upaya Menjaga Integritas Kepolisian RI

×

Brimob Korps Tertua di Polri dan Upaya Menjaga Integritas Kepolisian RI

Sebarkan artikel ini
Brimob Korps Tertua di Polri dan Upaya Menjaga Integritas Kepolisian
Korp Brimob apel gelar pasukan, di Mako Brimob, Depok, Senin (14/10)/dok.Editor Indonesia/HO-Humas Polri

Editor Indonesia, Jakarta – Brimob merupakan korps (organisasi) tertua di Kepolisian Negara Republik Indonesia (RI). Korps Brimob pernah menjadi pasukan yang dianugerahi Pataka Nugraha Sakanto Yana Utama oleh Presiden pertama RI Soekarno, pada 14 November 1961.

Anugrah Pataka Nugraha Sakanto Yana Utama diberikan Presiden Soekarno, sebagai penghargaan pemerintah terhadap Korps Brimob Polri atas pengabdian dan kesetiaannya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ungkao Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (14/10/2024).

Brimob, jelas Trunoyudo, dibentuk pada 14 November 1945 ini tergolong sebagai Paramiliter Negara. Tugasnya memelihara keamanan dalam negeri serta menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) intensitas tinggi.

“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menguatkan struktur organisasi Korps Brimob Polri. Komandan Brimob Polri yang dulunya berpangkat Irjen menjadi Komjen atau jenderal polisi bintang tiga,” jelas Trunoyudo.

Sementara itu, Wakil Komandan Korps Brimob Polri berpangkat Irjen atau jenderal polisi bintang dua. Penguatan struktur organisasi Korps Brimob Polri ini dilakukan berdasarkan keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/797/VI/2023 tentang penguatan struktur organisasi Korps Brimob Polri.

Truno melanjutkan Korps Brimob Polri memiliki dua kekuatan pasukan yakni Pasukan Gegana dan Pasukan Pelopor. Kedua pasukan itu, jelasnya, memiliki kemampuan tactical sebagai Unit Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Pasukan Gegana merupakan unsur pelaksanaan utama Korps Brimob dalam penindakan gangguan kamtibmas intensitas tinggi di wilayah perkotaan seperti perkantoran, pemukiman padat penduduk, objek vital serta fasilitas umum,” beber Trunoyudo.

Pasukan Gegana disebut memiliki kemampuan urban warfare atau pertempuran kota. Kemampuan ini salah satu yang wajib dimiliki setiap personel pasukan Gegana.

“Dengan mengintergrasikan kekuatan dari seluruh elemen kemampuan dari jajaran pasukan Gegana yakni Satuan Wanteror, Satuan Jibom, Satuan KBRN, serta dukungan teknologi dari Satuan Bantek,” jelas Trunoyudo.

Sedangkan, Pasukan Pelopor sebagai pelaksana utama Korps Brimob Polri dalam penanggulangan konflik sosial, huru hara, masa anarkis, kejahatan insurjensi, pencarian dan penyelamatan masyarakat, penanggulangan bencana, serta tugas lain dalam tugas pokok dan fungsi Polri.

Sepak terjang pasukan yang dulu dikenal Pasukan Ranger ini, ungkap Trunoyudo, terbukti dengan aksi heroik dan keberhasilan tugas operasi dalam menjaga stabilitas dan keamanan NKRI. Dia merinci berbagai kemampuan khusus yang dimiliki pasukan Pelopor di antaranya jungle warfare atau perang hutan.

“Kemampuan ini mengedepankan teknik pencarian target operasi yang lari dan bersembunyi di dalam hutan. Sehingga, personel akan mampu bertugas di medan operasi dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata yang ada di Indonesia,” ucap Trunoyudo.

Begitu pula, penanganan huru hara dan anti anarkis saat unjuk rasa oleh masyarakat. Tak jarang demonstrasi berjalan tidak kondusif. Brimob yang memiliki kemampuan penanganan huru hara serta anti anarkis, jelas Trunoyudo, harus bergerak cepat dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), penindakan yang tepat hingga situasi berjalan aman dan kondusif.

Selain itu yang tak kalah penting, kemampuan khusus Search And Rescue (SAR), juga harus dimiliki pasukan Pelopor dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Menurut Truno, setiap personel dibekali kemampuan khusus pencarian dan penyelamatan korban pada bencana alam maupun kecelakaan transportasi baik di darat,perairan, maupun laut.

“Respons Active Shooter Incident atau RASI, kemampuan ini mengedepankan teknik pergerakan taktis. Tactical Progression yang digunakan untuk menguasai ruang demi ruang hingga memojokkan pelaku dan mengambil alih situasi,” beber Truno.

Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Parbowo juga mengukuhkan 6 Batalyon Pasukan Respons Cepat atau PRC dari Elite Korps Brimob sebagai Power Of Hand Kapolri. Pengukuhan yang dilakukan pada Maret 2022 sebagai perwujudan program prioritas Kapolri menuju Polri Presisi yang penggunaan kekuatannya atas perintah atau instruksi langsung dari Kapolri atau Komandan Korps Brimob Polri.

Sebagaimana diketahui, Korb Brimob Polri akan melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Mantap Brata 2024 mengamankan tahap pengambilan sumpah Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pada Senin,14 Oktober 2024. Apel yang digelar di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat itu akan diikuti oleh 15 ribu personel serta alat material khusus. (Frd)