Editor Indonesia, Jakarta – BTN perkirakan kuota Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi akan habis pada Agustus mendatang. Hal ini terkait permintaan yang cukup tinggi di masyarakat.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon L.P. Napitupulu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).
Diakui Nixon, Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Subsidi tumbuh cukup tinggi di tahun ini. Namun, dia memperkirakan bahwa kuota KPR Subsidi akan segera habis di Agustus mendatang.
“Ini menarik, KPR Subsidi ini tumbuhnya tinggi namun kami perkirakan Agustus akan berakhir karena kuota KPR Subsidi habis,” ujar Nixon.
Nixon menjelaskan, di kuartal 1 (Q1) KPR Subsidi BTN tumbuh 12,3% dan KPR Non-Subsidi tumbuh 11,2%. Keduanya merupakan portofolio terbesar BTN di Q1 2024.
Dengan pertumbuhan yang cukup tinggi, jelas Nixon, kuota KPR Subsidi diperkirakan akan segera habis. Mengingat dari Maret hingga Juli ini para developer menggiatkan dalam menjual KPR Subsidi tersebut.
“Jadi kuota habis para developer itu seperti kepanikan jadi mereka mengangkat lebih dahulu karena mereka takut tidak ada kuota tambahan. Sehingga rata-rata dugaan kami Agustus ini akan habis. Karena developer berpikir ini akan habis makanya mereka kebut di April Mei Juni dan Juli ini. Ini melebihi normal dari seperti biasanya,” beber dia.
Tahun ini berdasarkan Keputusan Menteri PUPR pada 23 Juni 2023, harga rumah subsidi dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) telah dinaikkan sekitar 7% dari harga tahun 2021, pada rentang Rp 162 juta – Rp 234 juta rupiah.
Selanjutnya, pada Putusan Menteri yang sama, harga pada tahun 2024 naik pada rentang Rp 166 juta – Rp 240 juta yang berlaku mulai 1 Januari 2024. “Harga rumah KPR Subsidi FLPP akan naik sekitar 3% yang mulai berlaku Januari 2024,” Nofry Rony Poetra, Direktur Finance BTN dalam keterangannya, Senin (11/12).
Menurut Nofry, kenaikan harga rumah subsisidi FLPP ini akan tetap menjaga momentum pertumbuhan KPR Subsidi untuk tahun 2024. BTN tetap akan menjadi pemain utama pembiayaan KPR Subsidi dengan rata-rata penyaluran 85% dari total kuota yang dialokasikan oleh Pemerintah, sehingga market share kami akan tetap terjaga pada level tersebut. (Jio)






