Nusantara

Bupati Blora Akui Belum Dapat Selesaikan Pembangunan Jalan Kabupaten

×

Bupati Blora Akui Belum Dapat Selesaikan Pembangunan Jalan Kabupaten

Sebarkan artikel ini
Bupati Blora Akui Belum Dapat Selesaikan Pembangunan Jalan Kabupaten
Arief Rohman saat menghadiri pagelaran Wayang Kulit Sedekah Bumi di Desa Tengger, Kecamatan Japah, Minggu (11/8/2024)/dok.Humas Kab Blora

Editor Indonesia, Blora – Bupati Blora Arief Rohman akui belum dapat selesaikan pembangunan jalan kabupaten. Ia mengatakan menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan pembangunan jalan kabupaten di daerahnya, yang memerlukan anggaran sekitar Rp 3 triliun.

Diakuinya, selama tiga tahun kepemimpinannya, Ia belum bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah (PR) pembangunan jalan kabupaten. Dengan kemampuan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora yang hanya sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar per tahun, ia menyadari perlunya inovasi dalam pencarian tambahan anggaran.

“Selama tiga tahun ini, kami belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan. Kami memerlukan tambahan anggaran dan berbagai skema pendanaan, seperti pinjaman perbankan, bantuan provinsi, hibah daerah, dan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ucapnya dalam siaran pers yang dikutip, Selasa (13/8/2024)

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Blora Arief Rohman saat menghadiri pagelaran Wayang Kulit Sedekah Bumi di Desa Tengger, Kecamatan Japah, Minggu (11/8/2024). Ia menjelaskan bahwa anggaran yang telah direalisasikan hingga saat ini mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. Meski demikian, menurutnya anggaran tersebut masih jauh dari kebutuhan total Rp 3 triliun untuk pembangunan jalan.

Pada kesempatan tersebut, Arief Rohman mengatakan berencana untuk meminjam bank sebesar 200 miliar untuk melanjutkan pembangunan.

“Di sisa masa jabatan ini, kami sedang menyusun rancangan APBD 2025 dan berencana untuk meminjam bank lagi sebesar Rp 200 miliar untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan kabupaten yang belum tersentuh,” terang Arief Rohman.

Lebih lanjut Arief Rohman menekankan pentingnya melibatkan pemerintah provinsi (pemprov) dalam prioritas pembangunan jalan, seperti jalan Ngawen-Japah-Todanan yang sebenarnya merupakan kewenangan Pemprov Jateng.

“Masyarakat tidak membedakan kewenangan, mereka hanya mengharapkan jalan dibangun. Kami terus berupaya agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Jateng bisa memprioritaskan pembangunan ruas tersebut,” pungkasnya. (Njb)