Iklan SMPB
Ekonomi

Cak Imin Telusuri Regulasi Ritel Modern Usai Sebut Alfamart dan Indomaret “Bunuh” UMKM

×

Cak Imin Telusuri Regulasi Ritel Modern Usai Sebut Alfamart dan Indomaret “Bunuh” UMKM

Sebarkan artikel ini
Cak Imin Telusuri Regulasi Ritel Modern /Dok.ist
Cak Imin telusuri ritel

Editor Indonesia, Jakarta — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan pemerintah akan menelusuri berbagai regulasi terkait izin pendirian ritel modern di sejumlah daerah. Langkah itu menjadi tindak lanjut atas kritiknya terhadap maraknya minimarket yang disebutnya mengancam keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kita akan cek berbagai regulasi-regulasi. Ya, termasuk izin ritel modern,” kata Cak Imin di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/11/2025).

Cak Imin mengakui kewenangan pemberian izin ritel modern berada di tangan pemerintah daerah. Namun, ia memastikan sejumlah daerah kini mulai menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah toko-toko ritel besar yang berpotensi mematikan usaha kecil.

“Pemda yang memiliki kewenangan izin itu, tapi banyak pemerintah daerah yang akan menyiapkan bagaimana mengantisipasinya,” ujarnya.

Cak Imin telusuri ritel

Pernyataan ini menegaskan kembali kritik keras Cak Imin yang sebelumnya menyebut jaringan ritel besar seperti Alfamart dan Indomaret telah menjelma menjadi pembunuh ekonomi rakyat kecil.

“Kita mengerti betul retail-retail raksasa yang masuk ke kampung-kampung kita. Bahkan membunuh ekonomi rakyat termasuk membunuh para pelaku UMKM,” ujar Cak Imin, Selasa (28/10/2025).

“Terus terang, raksasa gurita itu bernama Indomaret dan Alfamart yang betul-betul membawa ancaman dan bahaya bagi tumbuhnya usaha kecil dan menengah kita,” tambahnya.

Namun, pernyataan Cak Imin menuai bantahan dari pelaku industri ritel. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menegaskan bahwa ritel modern tidak bermaksud membunuh UMKM, melainkan memiliki segmen pasar yang berbeda.

“Kami menyangkal maksudnya bukan membunuh, mungkin ada kesalahpahaman. Artinya membunuh itu kan mematikan, ternyata kan antara warung tradisional dengan segala keciriannya dan minimarket agak berbeda,” ujar Budihardjo dikutip dari Bloomberg Technoz.

Senada, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menilai ritel modern justru berperan dalam membantu promosi dan penjualan produk-produk UMKM.

“Aprindo sudah sangat akrab dengan keadaan membantu UMKM. Bahkan produk UMKM ada gondola sendiri di ritel modern,” ujarnya.

Solihin menambahkan, ritel modern sejak lama telah membuka ruang bagi pelaku UMKM untuk memasok produk mereka melalui proses kurasi. Menurutnya, hubungan antara UMKM dan ritel besar bersifat saling membutuhkan. (Did)