Editor Indonesia, Depok – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Jawa Barat mencatat sebanyak 106 kejadian bencana alam terjadi sepanjang Januari hingga September 2025 di seluruh kecamatan.
“Dari hasil rekapitulasi, bencana didominasi oleh banjir serta bangunan rubuh dan tanah longsor,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana DPKP Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk, Rabu (1/10/2025).
Rincian Bencana Alam di Depok
Berdasarkan data DPKP, jenis bencana yang terjadi meliputi:
Banjir: 74 kejadian
Bangunan rubuh: 12 kejadian
Pohon tumbang: 9 kejadian
Longsor: 5 kejadian
Angin kencang/puting beliung: 2 kejadian
Tenggelam: 1 kejadian
Pemberian logistik: 1 kejadian
Pembersihan: 3 kejadian
Puncak kejadian bencana terjadi pada Maret (47 kasus), disusul April (24 kasus), serta Juni dan Agustus masing-masing 10 kasus. Sementara pada Januari, Februari, Juli, dan September, jumlah kejadian relatif lebih sedikit.
Dampak dan Penanganan
Akibat bencana tersebut, ribuan jiwa harus mengungsi. Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan bantuan, mulai dari selter atau tempat penampungan, peralatan mandi, MCK, kasur, hingga makanan siap saji.
Dalam sepekan terakhir, hampir seluruh wilayah Depok diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi. Daerah rawan longsor dan pergerakan tanah kini menjadi prioritas pemantauan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) DPKP.
“Tiga hari terakhir sudah terjadi beberapa kasus tanah longsor dan pergeseran tanah. Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, karena bencana bisa datang kapan saja,” ujar Denny.
Imbauan Kewaspadaan
Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air DPUPR Depok, Bahtiar Ardiansyah, mengingatkan warga untuk melakukan antisipasi dini menghadapi peralihan musim.
“Masyarakat perlu memeriksa kondisi atap rumah agar tidak terdampak hujan dan angin kencang, serta memastikan saluran air tidak tersumbat sampah yang bisa memicu banjir,” jelasnya. (Kis)
Baca Juga:Bencana Puting Beliung Terjang Tiga Kecamatan di Kota Depok Puluhan Pohon Tumbang