Editor Indonesia, Jakarta – Didi Haryono, yang juga calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni Sekolah Kajian Strategik Global (ILUNI SKSG) Universitas Indonesia (UI) periode 2024-2028. Pemilihan ini berlangsung dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan Pemilihan Raya yang diadakan kemarin.
Sebagai mantan Kapolda Kalbar dan lulusan program Doktoral (S3) dari UI, Didi berkomitmen untuk membawa ILUNI SKSG ke arah yang lebih baik. Ia juga menekankan bahwa amanah sebagai Ketua ILUNI akan menjadi motivasi baginya untuk memenangkan Pilwagub Kalbar sekaligus memajukan pembangunan di provinsi tersebut, terutama di sektor pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Sidang pemilihan Ketua ILUNI berlangsung hingga pukul 19.30 WIB di ruang Krakatau, Novotel Cikini. Seluruh perwakilan dari 11 program studi di SKSG UI hadir dalam acara tersebut. Hasil pemungutan suara menunjukkan kemenangan mutlak untuk Didi, yang memperoleh 9 suara. Dua kandidat lainnya, Pujo Widodo (Ketahanan Nasional) dan Alfiyan Toni (Kajian Timur Tengah dan Islam), masing-masing mendapatkan satu suara, sedangkan Rahmayanti Novitasari (Kajian Wilayah Amerika) tidak memperoleh suara.
Dua calon lainnya, Marlon Kansil (Program Kajian Nasional) dan Fajar Kurniawan (Kajian Ilmu Kepolisian), memutuskan mengundurkan diri sebelum pemungutan suara. Sidang yang dipimpin oleh Prof. Dr. Garuda Wiko berlangsung cukup alot dan pembahasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sempat ditunda. Acara sebelumnya dibuka oleh sambutan Dr. Benny Josua Mamoto serta laporan pertanggungjawaban dari Ketua ILUNI sebelumnya, Dr. Audrey Tangkudung.
Fokus pada Pilwagub dan Pendidikan di Kalbar
Didi Haryono, kelahiran Sambas pada 2 Maret 1962, pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat dari November 2017 hingga Februari 2020. Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, khususnya di Universitas Indonesia, mendorongnya untuk melanjutkan studi S3 di bidang Kajian Strategik Global, dan ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude pada 24 Juni 2024.
Dalam kontestasi Pilgub Kalbar, Didi berpasangan dengan Sutarmidji, Gubernur Kalbar periode sebelumnya. Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan sinergi antara ILUNI UI, dan pemerintah daerah Kalbar dalam memajukan pendidikan. Saat ini, pemerintah Kalbar telah menerapkan program wajib belajar hingga sekolah menengah atas (SMA), dan Didi melihat bahwa kebutuhan akan pendidikan tinggi berkualitas semakin mendesak dengan meningkatnya jumlah lulusan SMA.
“Kami akan menciptakan peluang bagi ILUNI untuk berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan pendidikan di Kalbar,” ungkap Didi.
Ia juga menyoroti tantangan geografis yang dihadapi Kalbar, yang membuat biaya layanan pendidikan cukup tinggi, terutama di daerah-daerah terluar. “Kami akan berupaya menciptakan kesempatan bagi putra-putri Kalbar untuk melanjutkan pendidikan di universitas-universitas terbaik,” tambahnya.
Tantangan Pendidikan di Kalbar
Provinsi Kalimantan Barat memiliki sekitar 5,6 juta penduduk yang tersebar di 14 kabupaten/kota, dengan 96 perguruan tinggi negeri dan swasta, 15 di antaranya berlokasi di Kota Pontianak. Berdasarkan data BPS Kalbar 2023, terdapat 563.178 siswa SD dan 40.115 guru SD, serta 222.930 siswa SMP dengan 8.601 guru SMP. Jumlah siswa SMA mencapai 132.567, ditambah belasan ribu siswa dari madrasah tingkat ibtidaiyah hingga tsanawiyah.
Selain tantangan geografis, Kalbar juga berbatasan langsung dengan Malaysia, yang mempengaruhi dinamika pembangunan pendidikan di wilayah tersebut.
Dengan demikian, di bawah kepemimpinan Didi Haryono, ILUNI SKSG diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalbar dan mendorong lebih banyak lulusan untuk mendapatkan akses ke pendidikan tinggi yang berkualitas. (Har)