Iklan SMPB
Jabodetabek

DKI Jakarta Evaluasi Standar Keamanan Sekolah Usai Insiden Ledakan di SMAN 72

×

DKI Jakarta Evaluasi Standar Keamanan Sekolah Usai Insiden Ledakan di SMAN 72

Sebarkan artikel ini
DKI Jakarta Evaluasi Standar Keamanan Sekolah Usai Insiden Ledakan di SMAN 72
Wagub Jakarta, Rano Karno usai menjenguk para korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta yang masih menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11)/Dok.antara
Evaluasi keamanan sekolah DKI

Editor Indonesia, Jakarta — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan di seluruh satuan pendidikan usai insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat (7/11).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan hal tersebut setelah menjenguk para korban yang masih menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat, pada Minggu (9/11).

“Kami memahami kekhawatiran para orang tua dan keluarga korban. Mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran bersama untuk lebih waspada dan memperkuat budaya keamanan di lingkungan kita,” ujar Rano dalam keterangan di Jakarta, Senin (10/11).

Ia menegaskan, Pemprov DKI akan memperkuat prosedur keselamatan di sekolah-sekolah, termasuk sistem pengawasan peralatan dan sarana pendukung kegiatan belajar. Evaluasi dilakukan bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk memastikan setiap sekolah memenuhi standar keamanan.

Rano juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Ia mengajak semua pihak berpartisipasi aktif dalam program “Jaga Jakarta” guna menjaga situasi tetap kondusif.

Evaluasi keamanan sekolah DKI

“Seluruh langkah penanganan dilakukan secara transparan, cepat, dan terkoordinasi. Keselamatan siswa dan tenaga pendidik merupakan prioritas utama kami,” ujarnya.

Pemprov DKI memastikan seluruh korban ledakan di SMAN 72 mendapatkan penanganan medis terbaik serta pendampingan psikologis hingga pulih sepenuhnya. Proses belajar-mengajar di sekolah tersebut sementara dialihkan secara daring, demi mendukung pemulihan fisik dan mental para siswa serta guru.

Rano menambahkan, seluruh biaya perawatan korban ditanggung penuh oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap keselamatan warga, khususnya para pelajar. Selain itu, tim gabungan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan juga diturunkan untuk melakukan asesmen dan pendampingan psikologis di lingkungan sekolah.

“Pemprov DKI berkomitmen memperkuat sistem keamanan di seluruh sekolah agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkas Rano. (Sar)

Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jadi Korban Perundungan