Editor Indonesia, Jakarta – Fenomena langka akan menghiasi langit Indonesia akhir pekan ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada Minggu dini hari, 7 September 2025, dengan puncak gerhana diperkirakan berlangsung pukul 01.11 WIB.
Pada momen ini, Bulan akan tampak berwarna merah darah atau yang dikenal dengan sebutan blood moon. Warna merah tersebut muncul akibat hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.
“Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur. Cahaya biru tersebar lebih banyak, sementara cahaya merah lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah,” jelas BMKG, Kamis (4/9).
Gerhana Bulan Total hanya terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat pada satu garis lurus. Posisi ini membuat Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi. Fenomena ini hanya dapat terjadi pada fase purnama dan bisa diprediksi jauh hari sebelumnya.
BMKG memastikan, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan gerhana ini dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu khusus, selama kondisi langit cerah.
Berikut rincian fase Gerhana Bulan Total 7 September 2025 berdasarkan data BMKG:
Gerhana Penumbra mulai (P1): 22.26.56 WIB
Gerhana Sebagian mulai (U1): 23.26.44 WIB
Gerhana Total mulai (U2): 00.30.17 WIB
Puncak Gerhana: 01.11.17 WIB
Gerhana Total berakhir (U3): 01.53.13 WIB
Gerhana Sebagian berakhir (U4): 02.56.46 WIB
Gerhana Penumbra berakhir (P4): 03.56.34 WIB
Fenomena ini menjadi kesempatan emas bagi pecinta astronomi maupun masyarakat umum untuk menikmati keindahan langit malam. BMKG mengimbau warga untuk mencari lokasi terbuka dengan minim polusi cahaya agar bisa menyaksikan gerhana dengan lebih jelas. (Frd)
