Editor Indonesia, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak terlihat menghadiri rapat yang digelar Presiden Prabowo Subianto di kediamannya, kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Ahad malam (12/10/2025). Kehadiran Gibran menarik perhatian publik, sebab selama ini ia jarang terlibat dalam rapat-rapat pemerintahan yang digelar di luar Istana Negara.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, kehadiran Gibran dalam rapat tersebut berkaitan dengan pembahasan percepatan pembangunan di Papua. Sebagai Kepala Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Gibran dinilai perlu hadir untuk menindaklanjuti sejumlah program yang baru saja dimulai.
“Supaya sesegera mungkin dapat melaksanakan pekerjaan untuk membantu Badan Pengarah Percepatan Pembangunan, terutama khusus Papua,” ujar Prasetyo, dikutip Senin (13/10/2025).
Gibran diketahui baru saja mendapatkan dukungan kelembagaan setelah Presiden Prabowo melantik 11 anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua pada pekan lalu. Pembentukan komite ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 mengenai Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Daftar Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua:
Ketua: Velix Vernando Wanggai
Anggota: John Wempi Wetipo, Ignatius Yogo Triyono, Paulus Waterpauw, Ribka Haluk, Ali Hamdan Bogra, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, Yanni, John Gluba Gebze, dan Juharson Estrella Sihasale.
Sementara itu, sejumlah pengamat politik menilai kehadiran Gibran dalam rapat bersama Prabowo memiliki makna politik tersendiri. Dikutip dari Bloomberg Technoz, Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Dominique Nicky Fahrizal, menjelaskan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bertujuan mempertahankan stabilitas politik di antara keduanya.
Menurut Nicky, salah satu aspek penting dari konsolidasi tersebut adalah memastikan posisi Gibran Rakabuming tetap kuat di kursi wakil presiden, sekaligus membuka ruang bagi peran yang lebih strategis dalam pemerintahan Prabowo.
“Pertemuan itu kemungkinan juga membahas arah kebijakan pemerintah ke depan, termasuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), percepatan pertumbuhan ekonomi, dan penguatan iklim investasi di Indonesia,” ujar Nicky, Senin (6/10/2025).
Spekulasi pun berkembang bahwa Prabowo ingin memberikan peran lebih besar kepada Gibran dalam pemerintahan, seiring dengan meningkatnya tanggung jawabnya di bidang pembangunan kawasan timur Indonesia. (Frd)












