Nasional

Golkar Ingatkan Kader Hati-hati Bicara dan Hindari Flexing di Tengah Gelombang Demo

×

Golkar Ingatkan Kader Hati-hati Bicara dan Hindari Flexing di Tengah Gelombang Demo

Sebarkan artikel ini
Golkar Ingatkan Kader Hati-hati Bicara dan Hindari "Flexing" di Tengah Gelombang Demo
Sekjen Partai Golkar, M sarmuji/Dok.detik
golkar ingatkan kadernya hati-hati bicara

Editor Indonesia, Jakarta – Partai Golkar meminta para kadernya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan publik serta tidak memamerkan kekayaan, di tengah meningkatnya eskalasi sosial dan politik pasca-kenaikan tunjangan DPR RI serta insiden tewasnya pengemudi ojek online akibat kendaraan taktis Brimob.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji, menegaskan agar seluruh anggota fraksi hingga kader di daerah menjaga sikap dan ucapan agar tidak semakin memperkeruh suasana.

“Kami memberi imbauan di tingkat Fraksi Partai Golkar untuk berhati-hati dalam ber-statement,” ujar Sarmuji dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Menurut Sarmuji, situasi sosial saat ini turut diperburuk oleh pernyataan sejumlah anggota DPR RI yang dinilai memancing kemarahan publik. Ia mengakui, ucapan-ucapan tersebut bisa saja ikut menyumbang pada ketegangan yang meluas.

golkar ingatkan kadernya

Selain itu, Sarmuji juga melarang kader Golkar untuk bergaya hidup glamor atau melakukan flexing kekayaan di ruang publik.

“Kita minta anggota DPR atau DPRD tidak menampilkan kehidupan yang glamor di saat rakyat sekarang sedang kurang beruntung,” tegasnya.

Sarmuji menilai, masyarakat tengah menghadapi kesulitan akibat tekanan ekonomi global, sehingga pejabat publik seharusnya bisa menunjukkan empati dengan menjaga sikap.

Gelombang Demo di Berbagai Daerah

Sejak Kamis (28/8), unjuk rasa marak terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah lain usai insiden kendaraan taktis Brimob Polri melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Aksi massa juga berlangsung di depan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Polda Metro Jaya, hingga Gedung DPR RI. Sebelumnya, pada Senin (25/8) dan Kamis (28/8), demonstrasi diwarnai bentrokan, penembakan gas air mata, hingga dugaan pemukulan peserta aksi oleh aparat.

Gelombang protes ini menambah tekanan politik di tengah kritik publik terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat. (Frd)

Baca Juga: OJK Peringatkan Masyarakat agar Waspada dalam Menjaga Data Pribadi