Editorindonesia, Jakarta – Gempa hembusan Gunung Marapi meningkat sebanyak 1,5 kali lipat. Terjadi 240 kali gempa hembusan yang tercatat tanggal 6 Maret 2024 pada gunung aktif yang berada di Sumatera Barat ini.
Demikian laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Teguh Purnomo, dikutip dari LKBN Antara di Jakarta, Kamis (7/3/2024)
“Amplitudo (gempa hembusan) 1 sampai 13,5 milimeter dan lama gempa 27 sampai 295 detik,” ungkap Teguh.
Gempa hembusan adalah sinyal yang lebih impulsif dan terkait dengan proses pelepasan gas. Ketika terjadi getaran, uap air dan gas vulkanik keluar dari kawah membumbung ke udara yang nampak sebagai semburan asap berwarna cerah.
Gempa hembusan merupakan salah satu tipe gempa yang sumbernya berada dekat permukaan. Akumulasi tekanan yang terjadi dalam tubuh gunung api menjadi penyebab gempa itu terjadi.
Berdasarkan catatan PVMBG, gempa hembusan selama sebulan terakhir rata-rata tak lebih dari 100 kali dalam sehari.
Baca Juga: BMKG Minta Warga Kabupaten Bogor Tenang Sikapi Aktivitas Gempa Swarm
Adapun sejak sepekan terakhir jumlah gempa hembusan tercatat mencapai 599 kali di Gunung Marapi.
PVMBG menyatakan, aktivitas vulkanik masih tergolong tinggi dengan status siaga atau level III. Masyarakat diminta agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.
Kondisi aktivitas yang cenderung meningkat terutama gempa hembusan membuat masyarakat diimbau untuk menggunakan masker untuk menghindari infeksi saluran pernapasan, serta perlengkapan lain untuk untuk melindungi mata dan kulit karena terpapar debu vulkanik. (Her)
Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi Sebulan 60 kali, Pertanda Energinya akan Habis







