Editor Indonesia, Jember – Tak sampai 24 jam, Polres Jember, Jawa Timur, membekuk 22 orang pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang diduga merupakan pelaku dari pengeroyokan anggota Polsek Kaliwates yang sedang melakukan patroli di Simpang tiga Transmart pada Senin (22/7/2024).
“Sampai dengan pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB sebanyak 22 orang terduga pelaku pengeroyokan berikut barang bukti telah kami amankan untuk diperiksa,” kata Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama, Selasa (23/7/2024).
“Dua orang di antaranya diserahkan pengurus PSHT, sisanya dilakukan upaya paksa penangkapan oleh petugas,” kata Bayu.
Meski begitu, Bayu belum memberi informasi indentitas para pelaku yang ditangkap karena masih melakukan pemeriksaan intensif.
Sebelumnya, Bayu menyebutkan, jumlah pelaku pengeroyokan anggota Polsek Kaliwates berjumlah 10 hingga 15 orang. Pengeroyokan tersebut terjadi Senin (22/7/2024) dini hari saat polisi melakukan patroli acara Puncak Suro Agung yang dilakukan oleh PSHT untuk menyambut anggota baru.
Tak hanya berkonvoi, massa PSHT memblokade simpang tiga depan Transmart, Jalan Hayam Wuruk, yang merupakan jalur protokol.
“Kami menghalau blokade dan memerintahkan tidak menutup jalan, tapi malah terjadi penganiayaan,” kata Bayu.
Akibat pengeroyokan tersebut lima polisi terluka. Satu di antaranya yakni Aipda Parmanto Indrajaya dilarikan ke rumah sakit.
“Jumlahnya (pelaku) antara 10 sampai 15 orang, ini yang akan kami dalami berdasarkan video dan CCTV di sekitar TKP,” kata dia.
Pihak kepolisian meminta agar ketua cabang dan ketua ranting PSHT menyerahkan anggotanya yang terlibat dalam kasus pengeroyokan tersebut. Ketua cabang perguruan silat PSHT Jember, Jawa Timur Jono Wasinudin mengaku siap untuk mencari para pelaku pengeroyokan.
“Kami sudah bersepakat, kami akan rapat dengan ketua ranting dan berupaya mencari siapa yang melakukan pengeroyokan itu,” papar dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Aipda Parmanto Indra Jaya saat sedang melakukan pengamanan dan mengatur konvoi, ia tiba-tiba dikeroyok dan dilempari batu oleh oknum anggota PSHT seusai mendatangi acara tasyakuran.
Namun meskipun sudah mengenakan seragam polisi, para pelaku tidak bergeming. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit
Bahkan rombongan itu tetap melakukan kekerasan dan pengeroyokan oleh pesilat PSHT hingga Aipda Parmanto mengalami luka di bagian wajahnya.
Korban selanjutnya dilarikan ke RSU Kaliwates Jember untuk mendapatkan perawatan.
“Tiba-tiba diserang, padahal sedang melakukan pengamanan,” ungkapnya. (San)
Baca Juga: Amankan Lalu Lintas, Polisi Dikeroyok dan Dilempari Batu oleh Pesilat PSHT