Editor Indonesia, Tehran – Iran menyatakan tidak akan kembali ke meja perundingan dengan Amerika Serikat sebelum Israel menghentikan serangannya terhadap negara-negara di Timur Tengah. Hal ini ditegaskan oleh Presiden Iran Masoud Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (17/6).
Pezeshkian mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan Israel yang menyerang Iran menjelang putaran baru negosiasi, padahal sebelumnya utusan khusus AS, Steve Witkoff, telah meyakinkan bahwa Israel tidak akan bertindak tanpa izin Washington.
“Sebelum putaran baru negosiasi dimulai, Israel justru menyerang Iran, yang menunjukkan bahwa AS telah memberi izin kepada mereka untuk menyerang kami,” kata Pezeshkian kepada Erdogan.
Menurut Pezeshkian, jika Amerika Serikat serius ingin melanjutkan perundingan, mereka harus terlebih dahulu menghentikan agresi Israel di kawasan tersebut. Meskipun demikian, Presiden Iran menegaskan bahwa pemerintahannya tidak menginginkan eskalasi konflik yang lebih luas, namun akan tetap membalas setiap serangan yang ditujukan kepada Iran.
Reaksi Amerika Serikat
Di sisi lain, Amerika Serikat telah membantah keterlibatannya dalam serangan Israel terhadap Iran. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa prioritas utama Washington adalah melindungi pasukannya di kawasan tersebut dan memperingatkan Teheran untuk tidak menargetkan kepentingan atau personel AS sebagai balasan.
Trump juga secara konsisten mendesak kedua belah pihak untuk melakukan de-eskalasi dan kembali ke meja perundingan.
“Iran tidak memenangkan perang ini, dan mereka harus bicara, dan mereka harus bicara segera sebelum terlambat,” ujar Trump.
Namun, konflik yang memanas ini telah menghentikan sementara negosiasi nuklir tidak langsung antara AS dan Iran yang sebelumnya dijadwalkan di Oman.
Seorang pejabat AS mengindikasikan bahwa Washington mencari fleksibilitas yang lebih besar dari Iran dalam negosiasi, terutama terkait program pengayaan uranium.
Terdapat spekulasi bahwa AS mungkin memerlukan “beberapa hari lagi tekanan” untuk membuat Iran setuju pada kondisi perundingan yang diinginkan. Selain itu, dilaporkan bahwa Presiden Trump tidak akan menandatangani draf pernyataan G7 yang menyerukan de-eskalasi konflik Israel-Iran, mengindikasikan nuansa dalam pendekatan AS dibandingkan sekutu Barat lainnya. (Frd)












