Internasional

Israel Bom Gereja Katolik di Gaza, 3 Orang Tewas

×

Israel Bom Gereja Katolik di Gaza, 3 Orang Tewas

Sebarkan artikel ini
Israel Bom Gereja Katolik di Gaza, 3 Orang Tewas
Tampak Pastor Romanelli mengalami luka di kakinya/Dok.Tangkapan layar
gereja katolik gaza dibom

Editor Indonesia, Jakarta – Serangan militer Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza, Palestina, pada Kamis (17/7/2025), menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya. Ketika Pengeboman terjadi, Gereja Keluarga Kudus di Gaza Utara itu menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 500 pengungsi Kristen.

Paus Leo XIV menyatakan belasungkawa mendalam atas tragedi ini. Dalam pernyataan resmi Vatikan yang dikutip dari Sputnik, Paus Leo XIV menyerukan gencatan senjata segera dan mengajak semua pihak untuk kembali ke meja dialog.

“Dalam menyerahkan ruh para korban kepada kasih Allah Yang Mahakuasa, Bapa Suci berdoa agar mereka yang berduka mendapat penghiburan dan agar para korban luka segera pulih,” bunyi telegram resmi Vatikan.

gereja katolik gaza dibom

Sementara itu, Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, menyebut serangan itu menewaskan tiga orang—dua perempuan dan satu laki-laki—serta menyebabkan enam luka, termasuk Pastor Gabriel Romanelli, seorang warga Argentina yang memimpin paroki tersebut.

Gambar dari TV lokal menunjukkan Pastor Romanelli menerima perawatan di Rumah Sakit Al-Ahly dengan kaki kanan diperban. Ia dikenal sebagai sosok yang rutin melaporkan perkembangan konflik kepada mendiang Paus Fransiskus.

Paus Leo XIV juga menyampaikan keprihatinan atas semakin banyaknya warga sipil tak berdosa yang menjadi korban perang di kawasan tersebut.

“Tak ada yang bisa membenarkan penargetan warga sipil atau tempat ibadah. Perang biadab ini harus segera diakhiri,”* tegas Paus dalam pernyataan yang dikutip dari AFP.

Di lain pihak, militer Israel menyatakan tengah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Kementerian Luar Negeri Israel melalui platform X menyebut pihaknya tidak menargetkan gereja atau situs keagamaan, serta menyatakan penyesalan atas jatuhnya korban sipil. (Frd)