Editor Indonesia, Jakarta – Tuduhan serius kembali mencuat terkait agresi Israel di Jalur Gaza. Kantor Media Pemerintah di Gaza menuduh Israel dan Amerika Serikat melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF) mencampurkan narkoba dalam bantuan tepung yang dikirimkan untuk warga Palestina. Dugaan ini memicu kekhawatiran luas mengenai upaya sistematis merusak struktur sosial dan kesehatan masyarakat Gaza.
Menurut pernyataan resmi yang dikutip dari Al Arabiya pada Sabtu (28/6), pemerintah lokal menyebut tindakan tersebut sebagai “kejahatan mengerikan terbaru” yang ditujukan untuk menyebarkan kecanduan di tengah blokade ketat.
“Kami sepenuhnya memegang pendudukan Israel bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” demikian pernyataan resmi Kantor Media Gaza.
Obat Kuat Tercampur dalam Bantuan Tepung
Seorang apoteker Gaza, Omar Hamad, mengungkapkan bahwa bantuan tepung dari GHF yang dibagikan sejak 26 Mei lalu diduga mengandung Oxycodone, jenis obat penghilang rasa sakit yang tergolong narkotika kuat. Menurutnya, bukan hanya ditemukan dalam kemasan, melainkan juga dicampur langsung ke dalam tepung.
Menindak lanjuti hal ini, Komite Anti-Narkoba Gaza menyerukan kewaspadaan tinggi kepada seluruh warga yang menerima bantuan pangan, terutama dari pusat distribusi bantuan yang didukung AS dan Israel. Mereka juga meminta masyarakat segera melaporkan jika menemukan zat asing yang mencurigakan dalam makanan.
PBB Kecam Israel Gunakan Pangan Sebagai Senjata
Tudingan ini semakin memperkuat kritik internasional terhadap Israel. Pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mengecam keras penggunaan makanan sebagai alat agresi.
“Warga Gaza yang kelaparan terus dihadapkan pada pilihan tidak manusiawi: mati kelaparan atau mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan makanan,” ujar Kantor HAM PBB.
Data PBB menunjukkan, sejak Oktober 2023, lebih dari 410 warga Palestina tewas dan sedikitnya 3.000 orang terluka saat berusaha mendapatkan bantuan pangan akibat tembakan militer Israel.(Frd)