Nasional

Izin Ekspor Freeport Habis, Bahlil Tegaskan Tak Ada Perpanjangan

×

Izin Ekspor Freeport Habis, Bahlil Tegaskan Tak Ada Perpanjangan

Sebarkan artikel ini
Izin Ekspor Freeport Habis, Bahlil Tegaskan Tak Ada Perpanjangan
Proses evakuasi 7 pekerja kontraktor tambang Freeport Indonesia yang terjebak insiden luncuran material basah di tambang Grasberg, Papua Tengah/Dok.Freeport

Editor Indonesia, Jakarta — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah tidak memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga kepada PT Freeport Indonesia (PTFI). Izin tersebut resmi berakhir pada 16 September 2025.

“Sampai dengan sekarang kita tidak mengeluarkan izin ekspor konsentrat. Sampai dengan sekarang,” ujar Bahlil dikutip Rabu (17/9/2025).

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menambahkan pihaknya belum menerima permohonan resmi dari Freeport terkait perpanjangan izin ekspor. Ia menyebut perusahaan tambang asal Papua itu masih fokus mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pascalongsor pada 8 September 2025.

“Belum ada [pengajuan perpanjangan]. Saat ini proses masih fokus ke evakuasi,” kata Tri di kompleks parlemen, Senin (15/9/2025).

Sejak awal 2025, pemerintah memberikan kuota ekspor konsentrat sebesar 1,4 juta ton basah (wet metric ton/wmt). Namun, hingga pertengahan Agustus 2025, Freeport baru mengekspor sekitar 65 persen dari kuota tersebut.

Kondisi longsor di tambang GBC membuat operasi produksi Freeport terhenti sebagian, dengan kapasitas hanya sekitar 30 persen dari kemampuan normal.

Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan pihaknya masih menunggu hasil evaluasi Kementerian ESDM terkait keberlanjutan relaksasi ekspor.

“Sesuai keputusan menteri, memang akan dievaluasi pada saat mendekati berakhirnya. Itu yang kita tunggu,” ujarnya pada 27 Agustus 2025.

Meski demikian, Tony sempat menargetkan ekspor konsentrat Freeport bisa mencapai sekitar 90 persen dari kuota sebelum masa izin berakhir. Ia menyebut sejumlah kapal telah bersiap mengangkut konsentrat untuk pasar ekspor.

“Mudah-mudahan cuacanya bagus sehingga loading-nya lancar untuk kemudian diekspor. Jadi harapannya pada 16 September bisa tercapai kira-kira 90%,” tegasnya. (Did)