Jabodetabek

Jelang Ramadhan 2025, Pemprov Jakarta Gelar Bazar Pangan Murah di Balai Kota

×

Jelang Ramadhan 2025, Pemprov Jakarta Gelar Bazar Pangan Murah di Balai Kota

Sebarkan artikel ini
Jelang Ramadhan, Pemprov Jakarta Gelar Bazar Pangan Murah di Balai Kota
Warga antusias membeli bahan pokok di bazar pangan murah/dok.Editor Indonesia/HO

Editor Indonesia, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengadakan bazar pangan murah di Balai Kota pada Senin (24/2/2025). Langkah ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok sekaligus mengendalikan inflasi jelang Ramadhan 2025.

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa bazar ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memastikan stabilitas harga pangan di ibu kota.

“Kami akan mulai bazar ini pada Senin, 24 Februari, di Balai Kota Jakarta, sebagai upaya menjaga kestabilan pasokan bahan pokok menjelang Ramadhan,” ujar Rano dalam keterangannya di Jakarta, yang dikutip Ahad (23/2/2025).

Menurutnya, meskipun permintaan pangan diprediksi meningkat, stok bahan pokok di Jakarta masih terjaga dengan baik. Saat ini, ketersediaan beras mencapai sekitar 70 ribu ton, dengan 58 ribu ton tersimpan di berbagai gudang dan 11 ribu ton berada di Pasar Induk Beras Cipinang. Dengan kebutuhan harian mencapai 2.000 ton, pasokan ini dianggap cukup untuk menghadapi lonjakan konsumsi.

“Stok pangan kita tidak berlebihan, tapi dalam kondisi aman dan terkendali,” tambahnya.

Selain beras, Pemprov Jakarta juga memastikan ketersediaan bahan pangan lainnya, seperti 435 ton gula pasir, 47 ribu liter minyak goreng, 545 ton daging sapi, serta pasokan cabai merah keriting hampir 28 ton dan cabai merah besar sebanyak tujuh ton.

“Dengan persediaan ini, insyaallah kebutuhan pangan masyarakat Jakarta tetap aman,” tutup Rano.

Sebagaimana diketahui, setiap jelang Ramadhan, bazar pangan murah sering diadakan oleh pemerintah maupun swasta karena beberapa alasan utama, yakni:

1. Mengantisipasi Lonjakan Permintaan
Saat Ramadhan, konsumsi masyarakat cenderung meningkat, terutama untuk bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging. Kenaikan permintaan ini sering memicu inflasi dan kenaikan harga di pasar.

2. Menjaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Stok
Bazar pangan murah membantu menekan lonjakan harga dengan menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau. Pemerintah biasanya bekerja sama dengan BUMD atau distributor besar untuk memastikan pasokan tetap cukup dan harga tetap stabil.

3. Membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Tidak semua orang mampu membeli bahan pokok dengan harga yang terus naik menjelang Ramadhan. Dengan adanya bazar pangan murah, masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

4. Bagian dari Kebijakan Pengendalian Inflasi Daerah
Pemerintah daerah sering menggunakan bazar pangan murah sebagai salah satu strategi untuk mengendalikan inflasi. Jika harga bahan pokok melonjak tajam, daya beli masyarakat bisa turun dan mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

5. Tradisi dan Bagian dari Program Sosial
Di banyak daerah, bazar pangan murah sudah menjadi tradisi tahunan menjelang Ramadhan. Selain itu, acara ini sering kali dikombinasikan dengan kegiatan sosial lainnya seperti pembagian sembako gratis atau program subsidi pangan.

Jadi, bazar pangan murah bukan sekadar acara tahunan, tetapi juga strategi ekonomi dan sosial yang penting dalam menjaga keseimbangan pasar dan membantu masyarakat yang membutuhkan. (Sar)