Internasional

Jerman Isyaratkan Akui Palestina Jika Israel Caplok Tepi Barat

×

Jerman Isyaratkan Akui Palestina Jika Israel Caplok Tepi Barat

Sebarkan artikel ini
Jerman Isyaratkan Akui Palestina Jika Israel Caplok Tepi Barat
Ilustrasi/Dok.cnbc
Jerman Akui Palestina Bila

Editor Indonesia, Berlin – Pemerintah Jerman mengisyaratkan kemungkinan akan mempercepat pengakuan terhadap negara Palestina apabila Israel benar-benar mencaplok wilayah Tepi Barat. Isyarat ini disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, menjelang kunjungan diplomatiknya ke Israel dan wilayah Palestina.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Bloomberg, Wadephul menegaskan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina seharusnya menjadi akhir dari proses menuju solusi dua negara. Namun, ia menekankan bahwa proses tersebut harus segera dimulai sekarang.

“Bagi Jerman, pengakuan negara Palestina merupakan akhir dari proses. Namun proses tersebut harus dimulai sekarang,” ujarnya.

Langkah ini mencerminkan perubahan sikap Berlin yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Israel. Perubahan sikap juga tampak seiring meningkatnya tekanan dari masyarakat Eropa dan internasional terhadap Israel, khususnya menyangkut krisis kemanusiaan di Gaza.

Setelah pertemuan kabinet keamanan Jerman awal pekan ini, Kanselir Friedrich Merz menyatakan keprihatinan serius atas kondisi di Gaza dan mendesak Israel untuk segera meredakan apa yang ia sebut sebagai “bencana besar.” Merz bahkan menyebut bahwa pemerintahnya tengah mempertimbangkan langkah-langkah lanjutan bila situasi tidak membaik, meski tanpa merinci bentuknya.

Sementara itu, sejumlah negara Eropa seperti Prancis dan Inggris secara terbuka menyatakan dukungan terhadap pengakuan negara Palestina. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyampaikan komitmen mereka untuk mendukung langkah tersebut, di tengah memburuknya kondisi politik dan kemanusiaan di Timur Tengah.

Jerman Akui Palestina Bila

Wadephul dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar serta sejumlah pejabat Otoritas Palestina di Ramallah dalam kunjungan dua harinya. Seorang pejabat Jerman juga menyebut kemungkinan pertemuan antara Wadephul dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Jerman yakin bahwa solusi dua negara yang dinegosiasikan tetap menjadi satu-satunya solusi berkelanjutan untuk konflik ini,” ujar Wadephul sebelum keberangkatannya.

Jerman kini juga mulai membuka diskusi internal terkait kemungkinan sanksi terhadap Israel, termasuk pembatasan ekspor senjata. Di sisi lain, Uni Eropa tengah mempertimbangkan untuk menangguhkan seluruh atau sebagian dari perjanjian asosiasinya dengan Israel, yang mengatur hubungan dagang kedua belah pihak.

Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar Israel, dengan total nilai perdagangan mencapai US$47 miliar pada tahun lalu menurut data IMF. Bila kebijakan perdagangan diubah, dampaknya diyakini akan signifikan terhadap perekonomian Israel yang saat ini tengah tertekan oleh konflik berkepanjangan.

Negara-negara seperti Swedia, Spanyol, dan Irlandia telah mendesak langkah tegas Uni Eropa untuk menangguhkan perjanjian tersebut, menandai babak baru dalam tekanan diplomatik terhadap Tel Aviv.