Jabodetabek

Job Fair Pemkab Bekasi Rusuh, Ribuan Pencari Kerja Saling Dorong dan Pingsan

×

Job Fair Pemkab Bekasi Rusuh, Ribuan Pencari Kerja Saling Dorong dan Pingsan

Sebarkan artikel ini
Lonjakan Pelamar Kerja di Cianjur: Cerminan Krisis Lapangan Kerja Daerah
Suasana bursa kerja (job fair) yang diselenggarakan Pemkab Bekasi di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (27/5/2025)/dok.kompas
job fair bekasi rusuh

Editor Indonesia, Bekasi – Suasana bursa kerja (job fair) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, pada Selasa (27/5/2025) berubah menjadi ricuh. Ribuan pencari kerja terlibat aksi saling dorong hingga menyebabkan sejumlah orang pingsan akibat berebut informasi lowongan kerja melalui kode QR.

Kericuhan dilaporkan bermula ketika seorang panitia hendak menempelkan pamflet berisi kode QR yang memuat daftar perusahaan peserta job fair beserta lowongan yang tersedia. Seorang saksi mata, Ridwan Rahmat, mengungkapkan bahwa tiba-tiba seorang pencari kerja berusaha merebut pamflet tersebut.

“Kericuhan itu gara-garanya panitia mau nempelin scan QR. Tiba-tiba ada salah satu pencari kerja yang merebut pamflet,” ujar Ridwan sebagaimana dikutip dari Kompas, Rabu (28/5/2025).

Aksi perebutan pamflet tersebut memicu emosi pencari kerja lain yang juga tengah mengantre untuk memindai kode QR. Akibatnya, kericuhan tak terhindarkan hingga beberapa peserta terlibat baku hantam.

“Mungkin karena sama-sama capek, akhirnya rusuh,” imbuh Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan menuturkan bahwa kepanikan massa saat kericuhan terjadi menyebabkan sejumlah pencari kerja pingsan akibat terhimpit.

“Luka sih enggak ada, cuma kebanyakan pingsan, cewek, cowok banyak yang pingsan,” katanya.

Petugas kesehatan yang berada di lokasi dengan sigap mengevakuasi para peserta yang pingsan dan memberikan penanganan medis di area yang lebih aman.

“Petugas ambulans datang pas banyak korban,” ucap Ridwan.

Panitia Dinilai Kurang Siap

Ridwan menilai bahwa insiden kericuhan ini terjadi akibat kurangnya persiapan dari pihak panitia penyelenggara.

job fair bekasi rusuh

“Kurang persiapan intinya panitianya,” tegasnya. Ia menyarankan agar job fair dengan potensi kedatangan massa yang besar sebaiknya tidak dipusatkan di satu lokasi saja.

“Jangan di satu titik, harus dipecah jadi beberapa titik. Bayangin saja, pengangguran se-Kabupaten Bekasi ke situ semua,” sarannya.

25.000 Pencari Kerja Serbu Job Fair dengan 2.517 Lowongan

Bupati Bekasi, Ade Kuswara, mengungkapkan bahwa job fair tersebut dipadati oleh sekitar 25.000 pencari kerja. Mereka memperebutkan 2.517 lowongan pekerjaan yang disediakan oleh 64 perusahaan yang berpartisipasi.

“Terkait masalah antusias ini bukan suatu hal sebagai pemerintah untuk dibanggakan. Artinya di sini beban moral juga bagi Pemkab Bekasi memang di kloter pertama ini, kita membuka 2.000 lebih, yang datang 25.000,” kata Ade kepada wartawan.

Ade mengakui bahwa tingginya animo pencari kerja kali ini di luar perkiraan. Ia berjanji akan mengupayakan penambahan kuota lowongan pekerjaan pada job fair berikutnya.

“Nanti kita panggil pimpinan kawasan atau perusahaan untuk menambah kuota,” ungkapnya.

Bupati juga menekankan pentingnya kontribusi dari 7.000 perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Kabupaten Bekasi dalam menyediakan lapangan pekerjaan untuk menekan angka pengangguran. “Ada 7.000 perusahaan di Kabupaten Bekasi, sementara masyarakat Kabupaten Bekasi ada 3,2 juta, artinya harus ada kontribusi,” pungkasnya. (Frd)