Editor Indonesia, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesiapannya untuk membuka dan menunjukkan ijazah di pengadilan, apabila diminta oleh hakim yang memimpin persidangan. Pernyataan ini disampaikan Jokowi usai menjalani klarifikasi di Bareskrim Polri terkait laporan dugaan ijazah palsu yang dilayangkan oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Eggi Sudjana.
“Ijazah nanti akan kami buka, pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim,” ujar Jokowi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).
Jokowi menjalani klarifikasi selama lebih dari satu jam, menjawab 22 pertanyaan yang diajukan penyidik. Pertanyaan tersebut berkisar seputar riwayat pendidikan Jokowi, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga universitas, termasuk skripsi dan kegiatan selama masa kuliah.
Sebelumnya, tim kuasa hukum Jokowi telah menyerahkan ijazah asli Sekolah Menengah Atas (SMA) dan universitas kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada Jumat (9/5). Penyerahan ini dilakukan sebagai respons atas laporan Eggi Sudjana yang menuding ijazah S1 Jokowi palsu.
“Kami sudah serahkan semuanya (ijazah) kepada pihak Bareskrim untuk ditindaklanjuti, dan dilakukan uji laboratorium forensik,” kata Yakup Hasibuan, kuasa hukum Jokowi, di Gedung Bareskrim Polri.
Yakup menjelaskan bahwa ijazah asli tersebut diserahkan langsung oleh Wahyudi Andrianto, adik ipar Jokowi, mengingat dokumen tersebut bersifat sensitif. (Frd)
