Editor Indonesia, Jakarta — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, mengungkapkan bahwa para kader yang bertugas mendistribusikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) memperoleh alokasi anggaran pengganti transportasi sebesar Rp1.000 untuk setiap porsi makanan yang diantarkan.
“Kebetulan salah satu tugas Tim Pendamping Keluarga (TPK) atau kader KB dan posyandu adalah mendistribusikan MBG. Ada pembiayaannya, macam-macam, tetapi kira-kira seribu rupiah per orang,” kata Wihaji di Universitas Negeri Jakarta, Senin (22/9/2025).
Ia menjelaskan, bila seorang kader setiap hari mendistribusikan makanan untuk 20 orang selama 20 hari, maka total insentif yang diterima bisa mencapai sekitar Rp400 ribu per bulan. Namun, ia menekankan bahwa jumlahnya bisa berbeda, bergantung kondisi geografis dan mekanisme yang ditetapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tiap provinsi.
“Kalau satu orang seribu, berarti 20 ribu. Dikalikan 20 hari, kira-kira Rp400 ribu. Tetapi itu tergantung geografisnya, nanti ada yang dibincangkan antara SPPG dengan penyuluh yang mandiri mendistribusikan, karena kewajibannya SPPG,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wihaji menyampaikan hingga saat ini Kemendukbangga/BKKBN telah mendistribusikan MBG kepada 1,2 juta penerima dari target 9,3 juta orang hingga akhir 2025. Sasaran utama program ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Tugas Kemendukbangga/BKKBN ada tiga. Pertama mendata khusus MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kedua mendistribusikan. Ketiga mengevaluasi. Namanya program baru, tentu masih ada hal yang perlu diperbaiki, tapi kami terus berusaha maksimal,” ujarnya. (Did)