Ragam

KAI Jakarta Catat 34 Kecelakaan di Perlintasan Kereta Selama Januari–Juli 2025

×

KAI Jakarta Catat 34 Kecelakaan di Perlintasan Kereta Selama Januari–Juli 2025

Sebarkan artikel ini
KAI Jakarta Catat 34 Kecelakaan di Perlintasan Kereta Selama Januari–Juli 2025
PT KAI Daop1 Jakarta mengadakan kegiatan sosialisasi keselamatan di JPL 8C, yang terletak pada petak jalan antara Stasiun Bojong Indah dan Stasiun Rawa Buaya, Ahad (3/8)/Dok.Antara

Editor Indonesia, Jakarta — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat sebanyak 34 kasus kecelakaan yang melibatkan kereta api dan kendaraan bermotor terjadi di perlintasan sebidang sepanjang Januari hingga Juli 2025.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan bahwa pelanggaran di perlintasan sebidang masih menjadi penyebab utama insiden kecelakaan kereta api di wilayah operasionalnya.

“KAI Daop 1 Jakarta mencatat pelanggaran di perlintasan kereta masih menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan yang melibatkan perjalanan kereta api,” kata Ixfan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/8).

Sebagai bentuk pencegahan, KAI Jakarta secara intensif menggelar kegiatan sosialisasi keselamatan di berbagai titik rawan perlintasan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng unsur masyarakat, komunitas pecinta kereta api (railfans), serta instansi terkait.

Salah satu kegiatan terbaru dilakukan pada Minggu (3/8) di KM 8+2/3 antara Stasiun Bojong Indah dan Stasiun Rawa Buaya, tepatnya di Jalan Bojong Indah Raya. Kegiatan itu melibatkan Tim Humas Daop 1 Jakarta, petugas pengamanan Stasiun Bojong Indah, serta tiga komunitas railfans: Jejak Railfans, Train Photograph, dan Gerakan Muda Penggemar Kereta Api (GMPKA).

Dalam kegiatan tersebut, para peserta menyampaikan pesan-pesan keselamatan kepada pengguna jalan seperti pengendara motor, pengemudi mobil, hingga pejalan kaki. Edukasi dilakukan dengan cara membentangkan spanduk imbauan, membagikan stiker dan suvenir keselamatan, serta memberikan peringatan langsung kepada warga agar tidak menerobos palang pintu saat sinyal peringatan berbunyi.

Menurut Ixfan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan KAI dalam mendorong kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan komunitas demi menciptakan perjalanan kereta api yang aman.

“Sosialisasi ini bukan hanya sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, tetapi juga sebagai ajakan kolaboratif bahwa keselamatan perjalanan kereta api adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

KAI berharap, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat ditekan secara signifikan di masa mendatang. (Her)