Editor Indonesia, Jakarta – Kemampuan identifikasi masalah dan diskusi rutin dari para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), akan mempercepat kemampuan mereka untuk eskpor produknya.
Demikian disampaikan Mendag Budi Susanto dalam Forum Dialog Peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Menurut Mendag Budi, kedua fokus tersebut merupakan upaya mencetak lebih banyak lagi pelaku UMKM Indonesia yang siap menjadi eksportir.
“Program kita kan pelaku UMKM bisa ekspor, jadi kita kumpulkan para pembina UMKM, agregator. Kita cari kerja sama bersama-sama, apa masalahnya, kemudian dalam waktu dekat apa yang harus kita lakukan. Jadi target kita kan secepatnya UMKM ini bisa ekspor,” kata Budi.
Sebagaimana diketahui, pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029. Untuk mewujudkannya, Kemendag menargetkan ekspor nasional dapat tumbuh 7,1 persen pada 2025 hingga 9,6 persen pada 2029, salah satunya melalui UMKM BISA Ekspor.
Selain identifikasi masalah, Mendag Budi juga menekankan pentingnya membuka akses pasar bagi UMKM. Menurutnya, kerja sama dengan atase perdagangan dan juga agregator yang berada di luar negeri dapat memperluas peluang pelaku usaha Indonesia untuk masuk pasar ekspor.
Baca Juga: Ekspor Perdana UMKM Senilai Rp201 Juta Ditagih Bea Cukai Rp118 Juta
Namun demikian, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah peningkatan daya saing. “Daya saing itu kan, tidak mesti dari sisi produk, tapi juga dari sisi manajemennya, kalau perusahaannya nggak tahu cara ekspor dan sebagainya itu kan dari daya saing, nanti kita ajarin semua,” ucap Budi.
Dalam forum ini juga disepakati adanya forum komunikasi yang rutin untuk membahas tantangan dan permasalahan UMKM untuk ekspor.
“Jadi nanti rutin, tiap bulan akan ada para agregator kita untuk membuat bisnis matching dengan para pembina UMKM. Jadi nanti ada perwakilannya, misalnya pembina UMKM, jadi nanti pembinanya perbankan atau apapun nanti kita gantian,” kata Mendag Budi. (Har)
Baca Juga: Mendag: Bea Impor sebagai Pengamanan Industri Dalam Negeri