Editor Indonesia, Cirebon – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui koperasi. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah penyaluran pembiayaan berbasis syariah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kepada BMT Al Bahjah di Kabupaten Cirebon.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengapresiasi peran Pondok Pesantren Al Bahjah dalam membangun ekonomi syariah melalui Koperasi BMT Al Bahjah. Sebagai mitra LPDB, BMT Al Bahjah dinilai konsisten dalam mengembangkan ekonomi berbasis syariah, sekaligus mengedepankan dakwah dengan nilai-nilai spiritual.
“Kami dari Kementerian Koperasi hadir untuk memberikan dukungan kepada Pondok Pesantren Al Bahjah, sekaligus memuliakan Buya Yahya,” ujar Ferry Juliantono saat melakukan kunjungan kerja ke BMT Al Bahjah, Sabtu (22/03/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Ferry didampingi Direktur Utama LPDB, Supomo, serta Direktur Pembiayaan Syariah LPDB, Ari Permana.
Koperasi Syariah Efektif Perangi Rentenir
Data Kemenkop menunjukkan bahwa koperasi syariah atau BMT yang didukung oleh koperasi pembiayaan syariah terbukti efektif dalam memberantas praktik rentenir dan pinjaman dengan margin tinggi. Selain itu, koperasi syariah mampu memberikan akses keuangan yang lebih luas bagi masyarakat mikro dan ultra mikro.
“Nilai ini yang memberikan semangat bagi BMT atau Koperasi Pembiayaan Syariah, sehingga memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan sistem konvensional dalam memberantas rentenir dan pinjaman dengan margin tinggi,” tambah Ferry.
Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih
Dalam kesempatan yang sama, Ferry juga memaparkan rencana pemerintah untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih di wilayah Cirebon, Indramayu, dan Kuningan. Ia berharap BMT Al Bahjah dapat mendampingi koperasi-koperasi lain dalam pengelolaan pembiayaan syariah.
“Saya meminta Buya Yahya untuk membantu membimbing koperasi-koperasi yang akan didirikan sesuai dengan arahan pemerintah,” jelasnya.
Ferry juga mengajak alumni Pondok Pesantren Al Bahjah yang tersebar di seluruh Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan koperasi desa ini. Koperasi Desa Merah Putih akan menjalankan kegiatan operasional yang mencakup sektor retail, apotek, klinik desa, transportasi, dan pergudangan.
Terkait target nasional, Ferry menyebutkan bahwa sesuai arahan Presiden, pada bulan Juli mendatang Koperasi Desa diharapkan telah terbentuk di hampir 70 ribu desa di seluruh Indonesia.
Untuk pengembangannya, Kemenkop menerapkan tiga pendekatan utama:
- Revitalisasi koperasi yang sudah baik.
- Revitalisasi koperasi yang belum berkembang.
- Pembentukan koperasi baru di desa yang belum memiliki koperasi.
“Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pondok pesantren, dan masyarakat dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia,” ujar Ferry.
Buya Yahya Dukung Pendirian Koperasi Syariah
Pengasuh Lembaga Pendidikan Dakwah (LPD) Al Bahjah, Buya Yahya, menyatakan kesiapan dalam mendukung pemerintah menyukseskan Koperasi Desa Merah Putih, khususnya koperasi syariah. Menurutnya, koperasi syariah bukan hanya mengusung prinsip kebaikan, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan ekonomi umat.
“Kami mengimbau siapa pun untuk bergabung dalam koperasi ini agar semakin banyak yang menerapkan sistem syariah,” ujar Buya Yahya. (RO)