Internasional

Kongo Umumkan Wabah Ebola, 15 Orang Meninggal Dunia

×

Kongo Umumkan Wabah Ebola, 15 Orang Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Dok.ecdc europa
wabah ebola di kongo

Editor Indonesia, Kasai — Pemerintah Republik Demokratik Kongo resmi mengumumkan adanya wabah penyakit virus Ebola di Provinsi Kasai bagian selatan-tengah, setelah terlapor 28 kasus suspek dengan 15 orang meninggal dunia, termasuk empat tenaga kesehatan.

Wabah ini terkonfirmasi di zona kesehatan Bulape dan Mweka. Pasien dilaporkan mengalami gejala khas Ebola seperti demam tinggi, muntah, diare, hingga pendarahan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sampel yang diuji di Institut Nasional Penelitian Biomedis di Kinshasa mengidentifikasi strain Ebola Zaire, jenis yang paling mematikan dari virus tersebut.

Tahun ini, sistem kesehatan di Kongo menghadapi tekanan berat akibat konflik berkepanjangan serta pemangkasan dana dari pemerintah Amerika Serikat yang menghambat penanganan penyakit lain seperti mpox, kolera, dan campak.

WHO telah mengirim tim tanggap cepat bersama lebih dari 2 ton alat pelindung diri, pasokan medis, dan laboratorium mobile ke lokasi terdampak.

“Kami bertindak dengan tekad untuk segera menghentikan penyebaran virus dan melindungi masyarakat,” kata Mohamed Janabi, Direktur Regional WHO untuk Afrika, Kamis (4/9/2025).

Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang maupun hewan terinfeksi. Penularan terjadi segera setelah pasien menunjukkan gejala, sehingga peralatan pelindung diri dan penerapan protokol pengendalian infeksi menjadi krusial bagi tenaga kesehatan.

Kondisi geografis juga menjadi tantangan. Daerah yang terdampak membutuhkan setidaknya sehari perjalanan darat dari ibu kota provinsi, Tshikapa, dengan akses penerbangan yang terbatas. WHO memperingatkan kasus kemungkinan terus bertambah seiring masih berlangsungnya penularan.

Kongo sendiri memiliki sekitar 2.000 dosis vaksin Ebola Ervebo yang akan digunakan untuk memvaksinasi kontak erat pasien dan tenaga kesehatan garda terdepan.

Sebelumnya, wabah Ebola terakhir di negara ini pada 2022 berhasil dikendalikan dalam waktu tiga bulan. Provinsi Kasai juga pernah mencatat kasus Ebola pada 2007 dan 2008.

“Wabah ini benar-benar mengingatkan kita akan kerentanan yang terus berlanjut pada masyarakat di seluruh Afrika,” ujar Patrick Otim, petugas tanggap darurat kesehatan WHO Afrika.

Meski tingkat kematian kasus saat ini mencapai hampir 64 persen, Otim menekankan tidak ada alasan untuk panik.

“Kongo telah membangun kapasitas dan keahlian yang luas dalam tanggap darurat kesehatan,” tambahnya. (Frd)