Ekonomi

Koperasi Maju: Konsolidasi dan Kolaborasi Kunci Sukses

×

Koperasi Maju: Konsolidasi dan Kolaborasi Kunci Sukses

Sebarkan artikel ini
Deputi Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari/dok.Editor Indonesia/HO

Editor Indonesia, Bandung – Kementerian Koperasi (Kemenkop) terus mendorong koperasi untuk mengedepankan konsolidasi dan kolaborasi guna meningkatkan skala keekonomian. Dengan strategi ini, koperasi dapat semakin memberikan manfaat optimal bagi anggota dan masyarakat luas.

Deputi Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari, menekankan hal tersebut dalam keterangannya pada Minggu (23/02). Ia mengungkapkan bahwa koperasi yang solid dan inovatif akan lebih mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikannya saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Ikatan Alumni dan Karyawan (Koperasi IKAFA DENTISIA) Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung. Menurutnya, RAT yang wajib diselenggarakan minimal sekali dalam setahun merupakan momen strategis bagi koperasi untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah pengembangan usaha ke depan.

Meningkatkan Keanggotaan untuk Memperkuat Modal

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan skala ekonomi koperasi, menurut Destry, adalah dengan menambah jumlah anggota. “Semakin banyak anggota, semakin besar pula modal yang dimiliki koperasi, sehingga daya saingnya meningkat,” ujarnya.

Khusus untuk Koperasi IKAFA, potensi penambahan anggota sangat besar, mengingat jumlah alumni FKG Unpad mencapai sekitar 5.000 orang yang tersebar di berbagai daerah. Ia pun menyarankan agar koperasi ini mempertimbangkan perubahan Anggaran Dasar menjadi koperasi tingkat nasional dengan keanggotaan lintas provinsi.

Koperasi yang Responsif terhadap Kebutuhan Anggota

Destry menegaskan bahwa koperasi yang baik adalah koperasi yang memahami kebutuhan anggotanya dan mampu menyediakan layanan yang relevan. “Misalnya, Koperasi IKAFA yang beroperasi di lingkungan akademik dapat menyediakan layanan seperti simpan pinjam, kantin, alat kesehatan, hingga kebutuhan lain yang menunjang profesi anggotanya,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, koperasi maju tidak bisa berjalan sendiri dalam mengembangkan usahanya. Kemitraan dengan berbagai pihak, baik sesama koperasi maupun lembaga keuangan, menjadi kunci dalam memperkuat bisnis koperasi. Kolaborasi ini mencakup kerja sama dengan perbankan, lembaga non-perbankan seperti Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), hingga penerbitan obligasi seperti yang telah dilakukan Koperasi Pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Keberhasilan koperasi bergantung pada keterlibatan seluruh anggotanya. Dengan semangat kebersamaan, transparansi, dan inovasi, koperasi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas,” pungkas Destry. (RO/Har)