Editor Indonesia, Los Angeles – Musim ke-23 LeBron James di NBA bukan sekadar catatan umur, melainkan bukti daya tahan luar biasa seorang legenda.
Kapten Los Angeles Lakers itu memang absen di laga pramusim perdana karena gangguan saraf di pinggul, namun semangatnya tetap menyala. Di usia 40 tahun, James masih tampil seperti pemain muda yang haus kemenangan.
Untuk pertama kalinya sejak lama, ia menjalani musim dengan kontrak yang akan berakhir tanpa kepastian perpanjangan. Tapi bukannya khawatir, James justru menatap musim ini dengan tekad penuh.
“Saya hanya ingin menikmati satu musim lagi dan berinvestasi penuh dalam permainan,” ujarnya.
Pernyataan itu menggambarkan filosofi baru LeBron: fokus pada momen, bukan pada bayangan pensiun.
Sang agen, Rich Paul, menegaskan arah yang sama.
“LeBron masih ingin bersaing untuk gelar juara,” katanya. “Dia paham Lakers membangun masa depan, tapi kami akan menilai apa yang terbaik untuknya di tahap karier ini.”
Empat Jalan Masa Depan LeBron James
1. Pensiun Sebagai Laker — Akhir yang Paling Indah
Jika tubuhnya tetap kuat dan Lakers kompetitif, menutup karier di Los Angeles bisa jadi akhir yang sempurna.
Sejak bergabung, James telah mempersembahkan gelar juara NBA 2020, mencetak sejarah sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa, dan mewujudkan mimpi bermain satu tim dengan putranya, Bronny.
Meski sering diterpa cedera, mental juaranya tak pernah pudar. Pelinka, Presiden Lakers, bahkan menegaskan keinginan agar LeBron “menutup kariernya di sini.”
2. Perpanjang Kontrak, Tiga Tahun Lagi di L.A.
Lakers diperkirakan akan punya ruang gaji cukup untuk menawarkan kontrak baru hingga tiga tahun senilai 188 juta dolar AS.
Bagi pemain berusia 40 tahun, itu akan jadi perpanjangan luar biasa — dan bagi Lakers, bukti bahwa legenda ini masih layak diperjuangkan.
Doncic dan Austin Reaves juga disebut menikmati kebersamaan dengan LeBron, terutama karena pengalaman dan kedewasaannya di ruang ganti. Regenerasi mungkin datang, tapi aura James masih jadi pusat gravitasi tim.
3. Trade atau Buyout — Jika Demi Gelar
Jika peluang juara menipis, James bisa saja mencari opsi lain. Dengan klausul veto di tangannya, LeBron punya kendali penuh.
Cleveland bisa jadi kisah “pulang kampung” yang indah, sementara Dallas punya hubungan personal lewat Kyrie Irving dan Jason Kidd.
Namun LeBron dikenal bukan tipe yang kabur dari tantangan — ia lebih sering menciptakan peluang juara, bukan mencari jalan pintas.
4. Jadi Free Agent 2026 — Siap Hadapi Dunia Lagi
Musim panas 2026 bisa menjadi babak baru jika James memilih menjadi pemain bebas.
Sekitar sepuluh tim — termasuk Bulls, Nets, dan Clippers — punya ruang gaji untuknya. Tapi keluarganya yang sudah menetap di California, serta Bronny yang kini membela Lakers, membuat keputusan itu jauh dari sederhana.
Sebagian analis menilai musim ini adalah masa transisi — bukan menuju akhir, tapi menuju babak baru dalam legenda LeBron James.
Tubuh Boleh Menua, Tapi Jiwa Juara Tak Pernah Tua
Statistik James di musim 2024/2025 menunjukkan konsistensi luar biasa: tidak ada penurunan signifikan dalam poin, rebound, atau assist.
Benar, rambutnya mulai memutih dan bantalan kursinya di ruang ganti lebih tebal dari pemain lain. Tapi semangat juara itu masih sama — bahkan lebih matang.
“Saya tidak memikirkan masa lalu atau masa depan,” kata LeBron. “Saya hanya ingin tetap hadir di saat ini.”
Dan selama LeBron James masih berada di lapangan, satu hal pasti: usia hanyalah angka, tapi kehebatan adalah pilihan. (dari berbagai sumber/did)
Baca Juga: Lebih dari 50 Persen Pelanggan Netflix Global Tonton Anime, Capai 1 Miliar Penayangan