Editor Indonesia, Tegal – Sistem perbukuan perlu dibentuk sebagai sebuah ekosistem, dan pemerintah harus menyediakan buku bermutu yang murah dan merata dari Aceh sampai Papua.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, dalam forum Kemitraan DPR RI dan Kemendikbudristek bertajuk “Sosialisasi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI)” yang diadakan melalui Zoom meeting di Hotel Bahari Inn Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2024).
“Setiap bagian dari masyarakat Indonesia harus terjamah, tersentuh, dan tercerahkan oleh buku,” ujar Fikri.
Sebagai legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX (meliputi Kota/Kab. Tegal dan Kab. Brebes), Fikri menegaskan bahwa perbukuan saat ini memerlukan perhatian khusus, sehingga Sosialisasi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) ini menjadi sangat penting.
Menurut Fikri, sesuai dengan amanat UU perbukuan, perlu dibentuk sebuah ekosistem perbukuan yang komprehensif. “Tidak boleh ada bagian dari masyarakat Indonesia yang tidak terjamah, tersentuh, dan tercerahkan oleh buku,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Perbukuan BSKAP Kemendikbudristek, Supriyatno, menyatakan bahwa target dari sosialisasi ini adalah menciptakan sistem perbukuan yang baik, di mana para guru, penulis, dan budayawan dapat memperoleh hak-hak mereka.
“Seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang di pelosok, harus bisa tersentuh buku bermutu,” katanya.
Budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik, yang menjadi salah satu narasumber, berharap agar para penulis di Tegal dan Brebes bisa menghimpun kearifan lokal untuk menjadi referensi bacaan bagi masyarakat.
“Dengan demikian, karakter masyarakat yang ideal dapat tumbuh,” ujar Atmo, seraya menambahkan bahwa banyak penulis di Tegal dan Brebes yang ingin membukukan karya-karyanya, tetapi terkendala oleh finansial.
Sosialisasi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia ini dihadiri oleh Kepala Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Supriyatno, SPd, MA, serta ratusan guru, penulis, budayawan, akademisi, dan jurnalis, termasuk Dr. Maufur, Rektor Universitas Bhamada Slawi Kabupaten Tegal. (SUP/A-1)