Internasional

Lula Tantang Trump Soal Tarif 50%: “Trump Bukan Kaisar Dunia”

×

Lula Tantang Trump Soal Tarif 50%: “Trump Bukan Kaisar Dunia”

Sebarkan artikel ini
Lula Tantang Trump Soal Tarif 50%: "Trump Bukan Kaisar Dunia"
Presiden Lula dan Donald Trump/Dok.Archive
tarif brasil as

Editor Indonesia, Jakarta – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva secara tegas merespons ancaman tarif impor yang disampaikan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Lula menegaskan bahwa Trump dipilih untuk memimpin Amerika Serikat, bukan untuk mengatur dunia.

“Trump adalah Presiden AS, bukan kaisar dunia,” ujar Lula.

Pernyataan ini disampaikan menyusul ancaman Trump yang akan memberlakukan tarif 50% terhadap produk asal Brasil mulai 1 Agustus 2025.

Ancaman Tarif Dipicu Kasus Bolsonaro

Trump menyampaikan ancaman tarif tersebut melalui platform Truth Social, dengan menyebut kasus hukum yang menjerat mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro sebagai alasan utama. Bolsonaro, yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump, saat ini sedang menjalani proses hukum atas dugaan percobaan kudeta usai kekalahan dalam pemilu 2022.

tarif brasil as

Menanggapi hal itu, Lula menekankan bahwa sistem peradilan Brasil bersifat independen.

“Saya tidak bisa dan tidak boleh mencampuri proses hukum. Bolsonaro diadili bukan karena dia siapa, tapi karena dugaan upaya kudeta,” tegasnya.

Ia juga menyindir peristiwa serangan 6 Januari 2021 di Capitol Hill.

“Jika Trump melakukan hal serupa di Brasil, dia juga akan diadili dan mungkin dipenjara,” tambahnya.

Brasil Ancam Balas Tarif Jika Trump Bertindak

Awalnya, Lula mengaku mengira ancaman tarif tersebut adalah berita bohong. Namun setelah dipastikan kebenarannya, Brasil kini mempertimbangkan pembalasan ekonomi jika kebijakan Trump benar-benar diterapkan.

“Kami tidak akan tunduk pada tekanan. Jika perlu, Brasil akan membalas dengan kebijakan tarif serupa demi melindungi kepentingan nasional,” kata Lula.

Menurut data perdagangan 2023, Amerika Serikat mencatat surplus perdagangan sebesar US$6,8 miliar dengan Brasil, dengan ekspor utama berupa pesawat, mesin industri, bahan bakar, dan peralatan elektronik. Jika Brasil memberlakukan tarif balasan 50%, sektor-sektor ini diprediksi akan terkena dampak besar.

Lula: Terbuka untuk Negosiasi, Tapi Tidak Ditekan

Meski bersikap tegas, Lula tetap membuka peluang dialog.

“Saya presiden Brasil, bukan presiden kiri atau kanan. Saya siap berdialog jika ada itikad baik. Tapi hubungan kami dengan AS tidak bisa terus seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah AS saat ini juga telah membuka penyelidikan resmi terhadap dugaan praktik perdagangan tidak adil oleh Brasil, termasuk isu tarif digital, perlindungan kekayaan intelektual, dan deforestasi ilegal. (Frd)