Editor Indonesia, Tehran – Iran mengeluarkan peringatan keras setelah pasukan Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir utama milik Iran pada Sabtu lalu. Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Iran akan menghadapi serangan yang lebih dahsyat jika tidak bersedia menyepakati perdamaian.
Dalam siaran televisi nasional Iran yang dikutip Rabu (25/6), disampaikan bahwa setiap warga sipil maupun personel militer Amerika Serikat yang berada di kawasan Timur Tengah kini masuk dalam daftar target Teheran, menyusul serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Sebuah video yang kini beredar luas di media sosial menunjukkan seorang pembawa acara televisi Iran menyampaikan ancaman langsung kepada Presiden Trump.
“Amerika telah melakukan kejahatan terhadap Iran dengan melanggar wilayah udaranya. Amerika tidak punya tempat di kawasan Asia Barat. Tuan Presiden Amerika Serikat, Anda yang memulai, dan kami yang akan mengakhirinya,” katanya, sambil menampilkan grafis lokasi basis militer AS di kawasan.
Diketahui, AS memiliki sejumlah pangkalan militer di Timur Tengah, antara lain: Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar—yang merupakan terbesar di kawasan tersebut, Armada Kelima AL AS di Bahrain, Pangkalan Udara Al Asad dan Harir di Irak, Pangkalan Militer Al Tanf di selatan Suriah, Pangkalan Udara Ali al-Salem di Kuwait, dan Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab.
Kantor berita Iran International juga mengutip penyiar dari IRNA yang menyatakan bahwa seluruh warga sipil dan militer AS di kawasan kini merupakan target yang sah.
“Pertempuran baru saja dimulai, Tuan Trump! Sekarang Anda bicara soal damai? Kami akan membuat Anda memahami akibat dari tindakan sembrono,” ucap penyiar lainnya dalam program TV pemerintah.
Peringatan ini muncul usai AS melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir utama Iran, dengan Presiden Trump menegaskan bahwa akan ada serangan lebih besar jika Iran tidak segera menyetujui perdamaian. Keputusan Trump untuk mendukung kampanye militer Israel terhadap Iran dipandang sebagai eskalasi besar dan berisiko membuka babak baru ketegangan di Timur Tengah.
“Serangan ini adalah keberhasilan militer yang spektakuler,” kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi selama lebih dari tiga menit.
“Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah dihancurkan sepenuhnya,” lanjutnya, seraya menegaskan bahwa masa depan Iran tinggal memilih antara perdamaian atau tragedi. Ia juga memperingatkan bahwa masih banyak target lain yang bisa diserang AS.
“Jika perdamaian tak segera tercapai, kami akan mengejar target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan,” tambahnya.
Menurut laporan CBS News, AS telah mengirimkan pesan diplomatik ke Iran pada hari yang sama, menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan satu-satunya rencana Washington dan bahwa AS tidak berniat menggulingkan rezim Iran.
Dalam wawancara dengan program Sean Hannity di Fox News, Trump menyebut bahwa enam bom penghancur bunker telah dijatuhkan di fasilitas Fordow, serta 30 rudal Tomahawk ditembakkan ke situs nuklir lainnya, termasuk Natanz dan Isfahan. (Frd)