Editor Indonesia, Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengultimatum akan menarik dan memindahkan sebagian anggaran program makan bergizi gratis (MBG) yang belum terserap maksimal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Ancaman itu disampaikan usai Purbaya membantu Badan Gizi Nasional (BGN) mengurai sejumlah hambatan di lapangan terkait implementasi program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan antisipasi penyerapannya hanya sekian, ya kita ambil juga sisa uangnya,” ujar Purbaya di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Ia menegaskan anggaran yang tidak terserap tidak boleh dibiarkan menganggur hingga akhir tahun.
“Kita sebarkan ke tempat lain, untuk mengurangi defisit atau utang. Pada dasarnya, tidak ada uang nganggur yang di-earmark sampai akhir tahun,” tegasnya.
Persetujuan Presiden
Purbaya mengungkapkan, rencana penarikan anggaran tersebut telah mendapat persetujuan langsung dari Presiden Prabowo. Mantan Ketua Dewan Komisioner LPS itu menilai, BGN berpotensi gagal menyerap pagu Rp71 triliun secara penuh jika tidak melakukan percepatan signifikan dalam empat bulan ke depan.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga Agustus 2025 realisasi belanja MBG baru mencapai Rp13,2 triliun atau 18,6% dari total pagu awal Rp71 triliun. Jika dibandingkan dengan outlook anggaran sebesar Rp171 triliun, tingkat penyerapan bahkan belum menyentuh dua digit.
Selain fokus pada MBG, Purbaya juga menyiapkan langkah lebih luas dengan melakukan monitoring langsung ke sejumlah kementerian yang realisasi belanjanya masih rendah.
“Saya sudah izin ke presiden, bulan depan akan keliling kementerian-kementerian besar yang penyerapan anggarannya belum optimal,” kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Selasa (16/9/2025).
“Kalau mereka perkirakan tidak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya.” ujar Purbaya (Did)
