Ekonomi

Menko Pangan Zulhas Pemerintah Tunda Bantuan Beras Saat Puncak Panen dan Lebaran 2025

×

Menko Pangan Zulhas Pemerintah Tunda Bantuan Beras Saat Puncak Panen dan Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini
Menko Pangan Zulhas Pemerintah Tunda Bantuan Beras Saat Puncak Panen dan Lebaran 2025
Beras untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP)/ dok.Editor Indonesia

Editor Indonesia, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menyalurkan bantuan pangan maupun beras untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP) pada Maret 2025, termasuk menjelang Idul Fitri 1447 Hijriah. Hal ini disebabkan oleh adanya masa puncak panen.

“Puncak panen nanti Maret-April, agak maju sedikit. Jadi Maret-April enggak mungkin kita ada SPHP maupun bantuan pangan,” ujar Zulkifli kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Penyaluran Bantuan Januari-Februari 2025
Menko Pangan Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa bantuan pangan akan disalurkan pada Januari dan Februari 2025. Setiap bulan, pemerintah akan mendistribusikan sebanyak 160 ribu ton beras sebagai bantuan pangan, dan masing-masing 150 ribu ton untuk program SPHP.

Sementara itu, untuk bantuan pangan pada empat bulan selanjutnya, keputusan baru akan diambil setelah masa panen raya berakhir pada April.

“Yang empat bulannya kapan, nanti tunggu putusan ratas (rapat terbatas). Karena kita tidak ingin lagi panen ada SPHP, ada pembagian beras, nanti mengganggu harga. Kami akan rapat, melihat hasil panennya seperti apa. Kalau sudah mulai musim kemarau atau paceklik, baru bantuan dibagi,” jelas Menko Pangan Zulhas.

Prediksi Produksi Beras 2025
Pemerintah memperkirakan produksi beras tahun ini mencapai 32,8 juta ton, meningkat dibandingkan dengan produksi tahun lalu sebesar 30,34 juta ton.

Untuk database penerima bantuan pangan beras di 2025, pemerintah akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Kementerian PPN/Bappenas.

Dampak Program Bantuan Pangan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa program bantuan pangan beras merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Selama periode Maret 2023 hingga Maret 2024, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 0,68 juta orang, dari 25,90 juta orang menjadi 25,22 juta orang.

Program ini diharapkan terus mendukung stabilitas sosial-ekonomi masyarakat kurang mampu di tahun-tahun mendatang. (Frd)