Editor Indonesia, Bogor – Kabar baik datang bagi masyarakat Bogor Selatan. Menteri Lingkungan Hidup (LH) dikabarkan telah menggelar audiensi dengan para Kerjasama Operasional (KSO) ekowisata di kawasan Puncak, dan berjanji siap mencabut sanksi yang sebelumnya dijatuhkan kepada mereka.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI Mulyadi, yang juga Dewan Pembina Partai Gerindra, usai menghadiri pertemuan dengan Menteri LH di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
“Sebagai wakil rakyat Kabupaten Bogor, saya sangat berterima kasih kepada Menteri LH dan jajarannya yang telah membuka ruang dialog dengan para pelaku ekowisata di Puncak. Ini langkah positif agar mereka bisa dibina sesuai regulasi kementerian,” ujar Mulyadi dalam pesan WhatAppsnya, kepada redaksi editorindonesia.com.
Sementara itu, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, saat beraudiensi dengan 13 pelaku kerjasama operasional (KSO) pada Sabtu, 18 Oktober 2025, yang dijembatani Mulyadi, menyatakan akan segera mencabut sanksi yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi ini.
Menurut Hanif, pencabutan sanksi ini dilakukan setelah pihaknya melihat dampak yang terjadi di masyarakat. “Ini demi masyarakat Kabupaten Bogor,” kata Hanif.

Sanksi Picu Kegelisahan Warga
Sebelumnya, sejumlah KSO ekowisata di kawasan Puncak dikenai sanksi administrasi dan penghentian sementara aktivitas usaha karena dianggap melanggar tata kelola lingkungan dan penggunaan lahan. Kebijakan itu memicu protes masyarakat karena berdampak langsung pada ribuan pekerja lokal yang menggantungkan hidupnya dari sektor wisata alam.
Akibatnya, banyak warga di wilayah Bogor Selatan kehilangan sumber penghasilan, sementara perputaran ekonomi daerah ikut melemah.
Harapan Baru bagi Ekonomi Lokal
Mulyadi menilai langkah Menteri LH membuka ruang komunikasi dengan para pelaku usaha sebagai angin segar bagi warga dan sektor wisata.
“Yang paling penting, masyarakat Bogor Selatan akhirnya bisa tenang dan mendapatkan kepastian atas lapangan kerja yang sempat terhenti. Iklim investasi pun akan kembali menggeliat, terutama di sektor wisata yang memberi efek berantai pada ekonomi lokal dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya.
Kolaborasi untuk Menjaga Alam dan Ekonomi
Politisi Gerindra itu juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, masyarakat, dan penggiat lingkungan. Menurutnya, sinergi ini dapat menjadi solusi tengah antara menjaga kelestarian alam dan memastikan keberlanjutan ekonomi warga.
“Kita bisa jaga alam Puncak tanpa harus mematikan sumber ekonomi masyarakat. Ini soal mencari jalan tengah yang bijak,” tegasnya.
Apresiasi untuk Media dan Menteri LH
Mulyadi tak lupa mengapresiasi media massa—baik online, cetak, radio, maupun televisi— yang selama ini konsisten mengadvokasi warga terdampak.
“Terima kasih kepada rekan-rekan media yang turut menyuarakan aspirasi warga. Mari terus berkarya dan berkontribusi untuk kemajuan negeri, sambil menjaga alam tetap lestari,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Mulyadi menyampaikan terima kasih kepada Menteri LH yang telah mendengar suara rakyat dan bersedia mencabut sanksi demi kepastian usaha yang selaras dengan keberlanjutan lingkungan hidup. (Har)
Baca Juga: Ancaman Penutupan Eiger Adventure Land, Warga Bogor Cemas Kehilangan Mata Pencaharian












