Iklan SMPB
Jabodetabek

Miris! Ratusan Siswa SMPN 7 Depok Terpaksa Belajar di Emperan karena Kelas Rusak Parah

×

Miris! Ratusan Siswa SMPN 7 Depok Terpaksa Belajar di Emperan karena Kelas Rusak Parah

Sebarkan artikel ini
Miris! Ratusan Siswa SMPN 7 Depok Terpaksa Belajar di Emperan karena Kelas Rusak Parah
Salah satu ruang kelas di SMPN 7 Kota Depok/dok.Editor Indonesia-Kisar

Editor Indonesia, Depok – Ratusan siswa SMP Negeri 7 Kota Depok, Jawa Barat, terpaksa belajar di gedung yang kondisinya memprihatinkan akibat kerusakan parah pada atap dan tembok kelas yang rentan roboh. Kondisi ini membuat para siswa merasa takut dan tidak nyaman saat belajar.

Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya tiga ruang kelas mengalami kerusakan paling parah, yakni ruang kelas 76, 77, dan 78. Atap bocor serta tembok yang nyaris roboh membuat para siswa harus mencari tempat lain untuk belajar.

Belajar di Emperan dan Dapur Sekolah

Ferdi, Samsul, dan Dadang, tiga siswa SMPN 7 Depok, mengungkapkan bahwa dalam sebulan terakhir ini ratusan siswa terpaksa belajar di dapur sekolah dan emperan karena ruang kelas mereka bocor akibat hujan deras.

“Selama satu bulan ini, hujan deras terus mengguyur. Kami yang belajar di ruang kelas 76, 77, dan 78 harus pindah ke emperan dan dapur sekolah karena atap bocor dan bangunan nyaris ambruk,” kata Ferdi, Jumat (31/1/2025).

Mereka berharap Dinas Pendidikan Kota Depok segera mengambil tindakan untuk membangun kembali ruang kelas yang layak. “Kami ingin pemerintah daerah atau pihak sekolah segera bertindak, karena kondisi ini sangat mengganggu proses belajar kami,” tambahnya.

Ketika hujan turun, para siswa harus berlarian mencari tempat berteduh agar buku dan perlengkapan belajar mereka tidak basah. Sementara itu, sebagian siswa lainnya terpaksa duduk di lantai tanpa alas, karena meja dan kursi di kelas mereka sudah rusak.

Kondisi yang Membahayakan Kesehatan

Selain belajar dalam kondisi yang jauh dari layak, para siswa juga mulai merasakan dampak kesehatan akibat situasi ini. Banyak yang mengeluh demam, sakit punggung, serta kaki dan badan yang sering pegal karena harus duduk di lantai dingin tanpa alas.

“Belajar jadi tidak nyaman. Kami sering sakit karena kondisi ruang kelas yang buruk, apalagi saat musim hujan,” ujar mereka.

Beberapa siswa yang tidak tahan duduk di lantai langsung menggunakan jaket atau tas mereka sebagai alas. Kondisi ini sudah berlangsung hampir setahun dan dialami oleh 102 dari total 1.000 siswa SMPN 7 Depok.

Sekolah Sudah Ajukan Permohonan, Tapi Diminta Bersabar

Wakil Kepala SMPN 7 Kota Depok, Kardi, mengakui bahwa kondisi sekolahnya sangat memprihatinkan, terutama di tiga ruang kelas yang mengalami kerusakan paling parah.

“Kami sudah bersurat ke Dinas Pendidikan Kota Depok agar sekolah ini direhabilitasi secara menyeluruh supaya proses belajar-mengajar lebih nyaman. Namun, kami hanya diminta bersabar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Depok, Hendri Aspriyono, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan perbaikan terhadap SMPN 7. Namun, karena keterbatasan anggaran, hingga kini belum ada tindakan nyata.

“Kami sudah mengajukan usulan perbaikan, bukan hanya untuk SMPN 7, tapi juga beberapa sekolah lain yang mengalami kondisi serupa. Namun, karena anggaran terbatas, kami belum bisa berbuat banyak. Kami hanya bisa meminta para siswa bersabar,” ujarnya.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Tanpa perbaikan segera, bukan hanya kenyamanan belajar yang terganggu, tetapi juga keselamatan siswa yang terus terancam. Para siswa dan guru berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah agar fasilitas pendidikan dapat diperbaiki dan proses belajar-mengajar berjalan dengan layak. (Kis)