Editor Indonesia, Jakarta — Polda Metro Jaya terus mendalami motif di balik insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang. Salah satu dugaan yang tengah diselidiki adalah bahwa terduga pelaku merupakan korban perundungan (bullying) oleh rekan-rekannya di sekolah.
“Kita malam ini sengaja meluruskan informasi agar tidak simpang siur. Tadi disampaikan oleh Bapak Kapolda Metro Jaya, ini masih dalam pendalaman terhadap motif — apakah yang bersangkutan korban bullying? Itu juga sedang kita dalami,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, di Jakarta, Jumat malam, dikutip dari Antara.
Budi menjelaskan, hingga saat ini pihak kepolisian belum dapat meminta keterangan lengkap dari para saksi karena sebagian besar masih menjalani perawatan medis akibat luka yang diderita.
“Karena saksi-saksi yang ada juga menjadi korban dan membutuhkan pemulihan. Jadi kemungkinan besok Bapak Kapolda Metro Jaya yang akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut Budi, jumlah korban ledakan hingga saat ini mencapai 54 siswa. Dari jumlah tersebut, 27 orang dirawat di RS Islam Jakarta, enam di RS YARSI, sementara 21 siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang.
“Jenis luka yang dialami korban antara lain lecet dan gangguan pendengaran akibat efek ledakan,” kata Budi.
Ia menambahkan, olah tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung hingga Jumat malam. Rilis resmi dari Kapolda Metro Jaya direncanakan dilakukan pada Sabtu (8/11) setelah seluruh proses pemeriksaan TKP rampung.
“Besok rencananya akan disampaikan setelah hasil olah TKP dari Forensik Mabes Polri, Densus 88, dan Tim Jibom Gegana selesai. Termasuk dari Biddokes yang akan menjelaskan kondisi para pasien siswa secara detail,” ujarnya.
Budi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menyusul insiden tersebut. Ia memastikan situasi sudah terkendali sepenuhnya oleh aparat kepolisian.
“Kapolda Metro Jaya sudah menyiapkan Posko Pelayanan untuk mendata korban, memantau kondisi mereka, serta menyediakan layanan penyembuhan trauma bagi korban dan keluarganya,” tutur Budi. (Frd)
Baca Juga: Kapolda Metro Belum Pastikan Penyebab Ledakan di SMAN 72, 54 Siswa Terluka












