Editor Indonesia – Solok – Polisi mengungkap motif di balik penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, yang dilakukan oleh rekan sejawatnya, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Penembakan itu dipicu rasa kesal Dadang setelah rekanannya terkait kasus tambang galian C ilegal ditangkap oleh jajaran Reskrim.
“Berdasarkan pemeriksaan, tersangka merasa tidak senang karena rekanannya ditindak oleh korban di Polres Solok Selatan,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumatra Barat, Kombes Andry Kurniawan, kepada awak media pada Minggu, 24 November 2024.
Andry menjelaskan bahwa AKP Dadang sempat meminta bantuan kepada AKP Ulil, tetapi tidak mendapatkan respons. “Karena tidak ada tanggapan, tersangka kemudian melakukan penembakan. Keterangan ini (motif penembakan) masih sementara dan akan terus didalami oleh penyidik,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, penembakan tersebut terjadi pada Jumat dini hari, 22 November 2024, sekitar pukul 00.43 WIB, di area parkir Polres Solok Selatan yang berada di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Sumatera Barat. Peluru yang ditembakkan Dadang bersarang di kepala korban, ada dua butir peluru yang dilepaskan Dadang.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, nyawanya tidak tertolong. AKP Ryanto Ulil Anshar, yang berusia 34 tahun, telah dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagai penghormatan, korban mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa anumerta dari AKP menjadi Kompol. (Har)









