Internasional

Netanyahu Tegaskan Kendali Penuh Gaza, Tolak Akhiri Perang Kecuali Hamas Dilucuti Senjata

×

Netanyahu Tegaskan Kendali Penuh Gaza, Tolak Akhiri Perang Kecuali Hamas Dilucuti Senjata

Sebarkan artikel ini
Netanyahu Tegaskan Kendali Penuh Gaza, Tolak Akhiri Perang Kecuali Hamas Dilucuti Senjata
Polisi menangkap pengunjukrasa pro Palestina di Kota Tua, Gaza/dok.VOA-Reuter
netanyahu kendali penuh gaza

Editor Indonesia, Yerusalem – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kembali tekad Israel untuk menguasai penuh Jalur Gaza dan menolak segala bentuk kesepakatan untuk mengakhiri perang, kecuali kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dilucuti senjatanya secara total. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di kantornya di Yerusalem Barat, Rabu (21/5/2025).

Netanyahu menyatakan bahwa Israel hanya bersedia mempertimbangkan gencatan senjata sementara untuk memulangkan sandera yang masih ditahan di Gaza.

“Jika ada peluang untuk jeda sementara demi mengembalikan lebih banyak sandera — saya tegaskan, jeda yang sifatnya sementara — kami terbuka untuk itu,” ujarnya.

Ia juga mengklaim telah menyusun rencana bantuan kemanusiaan baru untuk Gaza bersama Amerika Serikat, yang mencakup pengiriman bantuan makanan, pendirian titik distribusi makanan, dan pembentukan zona evakuasi sipil.

netanyahu kendali penuh gaza

Namun, Netanyahu menolak syarat-syarat yang diajukan Hamas, yang bersedia membebaskan seluruh sandera sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pasukan Israel, dan pembebasan tahanan Palestina.

Ia justru menuntut perlucutan senjata penuh Hamas dan pendudukan ulang total di Gaza, serta mengklaim akan menerapkan “Rencana Trump” setelah tujuan-tujuan tersebut tercapai, yang secara luas dipahami sebagai kerangka relokasi warga Palestina dari Gaza.

Pernyataan Netanyahu ini mendapat kecaman keras dari para pemimpin oposisi Israel dan keluarga sandera. Pemimpin oposisi, Yair Lapid, menyebut pernyataan Netanyahu sebagai “pendudukan Gaza selama bertahun-tahun ke depan” dan menuduh Netanyahu berbohong tentang koordinasi penuh dengan pemerintah AS.

“Netanyahu telah kehilangan simpati dari (Presiden AS) Donald Trump,” tegas Lapid.

Forum keluarga sandera Israel juga melontarkan kritik tajam terhadap Netanyahu melalui X.

“Kita sedang menuju ‘kesempatan yang terlewatkan abad ini,’” tulis pernyataan mereka.

“Setelah lebih dari 19 bulan perang, tidak ada tanda-tanda akhir, tidak ada peluang pemulihan dan rehabilitasi di depan mata,” sebut pernyataan itu.

Pernyataan-pernyataan Netanyahu ini disampaikan di tengah aksi genosida Israel terhadap Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 dan menewaskan hampir 53.700 warga Palestina, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serbuannya di wilayah tersebut. (Didi)