Ragam

Noel Ebenezer Terjaring OTT KPK: Dari Sopir Ojol, Relawan Jokowi, hingga Wamenaker yang Diciduk karena Dugaan Pemerasan

×

Noel Ebenezer Terjaring OTT KPK: Dari Sopir Ojol, Relawan Jokowi, hingga Wamenaker yang Diciduk karena Dugaan Pemerasan

Sebarkan artikel ini
Noel Ebenezer Terjaring OTT KPK: Dari Sopir Ojol, Relawan Jokowi, hingga Wamenaker yang Diciduk karena Dugaan Pemerasan
Immanuel Ebenezer alias Noel bersama mantan presiden Jokowi kerika menjadi ketua Relawan Jokowi Mania (Joman)/Dok.ist
karir noel ebenezer

Editor Indonesia, Jakarta — Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (20/8). Noel diamankan bersama 10 orang lainnya dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3, yang menurut KPK sudah berlangsung sejak 2019.

Noel, yang lahir di Riau pada 22 Juli 1975 dan meraih gelar sarjana sosial dari Universitas Satya Negara Indonesia pada 2004, menempati posisi publik yang kontras dengan sejumlah kisah hidupnya — dari pengalaman sebagai pengemudi ojek online hingga kini menjadi pejabat negara. Ia dilantik sebagai Wamenaker pada Oktober 2024, sekitar 10 bulan sebelum penangkapan dalam OTT tersebut.

Jejak karier dan aktivitas politik

Sebelum duduk di jabatan kementerian, Noel aktif dalam dunia relawan politik. Ia pernah memimpin kelompok relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 dan menjabat Ketua Umum komunitas Jokowi Mania (JoMan).

Menjelang Pilpres 2024, Noel berpindah afiliasi politik dan bergabung dengan pendukung pasangan Prabowo — ia bahkan sempat mendeklarasikan relawan bernama “Prabowo Mania 08”.

Pernah jadi driver ojol

Dalam kunjungannya ke kantor sebuah perusahaan ojek online di Cilandak, Jakarta Selatan pada 8 November 2024, Noel menceritakan pengalamannya pernah menjadi pengemudi ojol.

karir noel ebenezer

“Saya pernah menjadi driver (pengemudi) ojol pada tahun 2016 dan anak saya pun jadi driver ojol. Saat daftar ojol, surat nikah saya jadi jaminan. Sedangkan anak saya, ijazah jadi jaminan ke perusahaan,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari laman kemnaker.go.id, Jumat (22/8).

Noel bahkan bercerita soal ‘titik gacor’ tempat ia biasa mangkal,

“Saya dulu biasa main di Tanjung Barat, tapi kalau mau gacor, saya main ke Tengah, ke Grand Indonesia Jadi kalau ada teman-teman ojol ordernya sedikit, berarti mereka mainnya bukan di titik gacor, ” demikian kata Noel pada saat itu.

Kasus dan barang bukti

KPK menyebut pemerasan itu telah terjadi sejak 2019, namun hingga kini belum merinci nilai kerugian maupun identitas seluruh pihak terkait. Dalam OTT 20 Agustus, penyidik juga mengamankan sejumlah kendaraan—termasuk 13 mobil—serta beberapa motor gede (moge) Ducati.

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menyatakan penyelidikan masih berlanjut dan lembaganya belum merilis detail lengkap konstruksi perkara. KPK memiliki waktu 1×24 jam sejak penangkapan untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyatakan keprihatinan atas penangkapan ini dan menyebutnya sebagai pukulan bagi institusi.

“Kami menghormati proses hukum yang berjalan dan akan mengikuti perkembangan penyelidikan KPK,” kata Menaker dalam pernyataan singkatnya.

Hingga laporan ini diturunkan, Noel Ebenezer belum memberi komentar resmi mengenai dugaan pemerasan tersebut. (Frd)