Editor Indonesia, Madiun – Sayap militer OPM, gerilyawan TPNPB, mengklaim telah menembak mati dua pria yang diduga sebagai penambang emas ilegal di wilayah pegunungan Korowai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (21/9/2025).
Dalam narasinya, TPNPB-OPM menyebut kedua korban merupakan mata-mata TNI yang menyamar sebagai penambang emas. Mereka disebut dieksekusi setelah diinterogasi dan mengaku sebagai anggota Komponen Cadangan (Komcad) dan Bantuan Polisi (Banpol).
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menjelaskan penembakan dilakukan oleh dua anggota Batalyon Sisibia, yakni Kanibal dan Yamue, di bawah komando Mayor OPM Kopitua Heluka. Sambom bahkan menyebut aksi itu dilakukan atas perintah Panglima Kodap XVI-Yahukimo, Brigjen OPM Elkius Kobak.
Sambom juga melontarkan peringatan kepada Presiden Prabowo Subianto agar menghentikan praktik penyamaran mata-mata dengan berbagai profesi, mulai dari ASN, sopir, tukang ojek, pedagang, hingga pendulang emas.
Namun, klaim OPM tersebut langsung dibantah TNI. Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menegaskan kedua korban bukan prajurit TNI maupun intelijen militer.
“Informasi di lapangan menyatakan OPM membunuh dua warga sipil. Klaim mereka adalah informasi menyesatkan, bohong alias hoaks,” tegas Candra, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, narasi OPM hanyalah propaganda untuk mencari pembenaran atas aksi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan kelompok pemberontak tersebut.
“Kronologi detail masih dalam penelusuran karena keterbatasan jaringan komunikasi. Perkembangannya akan kami sampaikan,” pungkas Candra. (Fin)