Editor Indonesia, Madiun – Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melakukan aksi propaganda dengan memutarbalikkan fakta. Mereka menyerang warga dan prajurit TNI, namun justru menuduh TNI sebagai pelaku penyerangan di kawasan dataran tinggi Pegunungan Tengah, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (29/9/2025).
Serangan brutal itu menimbulkan rasa takut dan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Warga setempat semakin sadar bahwa segelintir orang yang ingin memisahkan Papua itulah yang menjadi biang kerusuhan.
Padahal, selama tidak ada gangguan OPM, warga hidup tenang berdampingan dengan TNI. Bahkan, aparat TNI kerap membantu pelayanan sosial, mulai dari kesehatan hingga pendidikan.
“Fakta di lapangan menunjukkan kondisi sebaliknya. Aparat keamanan dan masyarakat tidak pernah ada masalah, kecuali datangnya gangguan pihak OPM. Justru OPM lah yang berulang kali melakukan tindakan di luar kemanusiaan,” kata Penerangan Satgas Koops Swasembada, Letda Inf Iqbal Fauzan, dalam siaran pers, Senin malam (29/9/2025).
Iqbal menegaskan, dalam empat hari terakhir OPM melakukan serangkaian aksi brutal. Di antaranya penyerangan pos TNI-Polri, pembakaran sekolah, pembakaran Puskesmas Distrik Kiwirok, perusakan fasilitas umum, hingga ancaman terhadap warga sipil.

“Setiap kali ada kesempatan OPM juga mengancam masyarakat. Hal inilah yang membuat warga takut kepada OPM. Namun narasi yang dibangun OPM justru sebaliknya, seolah-olah masyarakat takut kepada aparat keamanan,” jelas Iqbal.
Lebih jauh, Iqbal menyebut indikator jelas bahwa OPM adalah pihak pembuat kerusuhan terlihat dari pengakuan langsung Pimpinan OPM Kodap XV-Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo. Ia mengklaim bertanggung jawab atas aksi pembakaran, perusakan, dan penyerangan fasilitas publik tersebut.
Meski terus diprovokasi, aparat keamanan tetap berkomitmen mengabdi kepada masyarakat Papua. Mereka terus menjalankan tugas di bidang pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial bagi warga di daerah terpencil. (Fin)
Baca Juga: 19 Napi Ekstremis OPM Bersenjata Parang Kabur dari LP Nabire