Jabodetabek

Pasar Tradisional di Depok Tercemar Limbah: Warna Air Berubah dan Berbau Akibat Sampah di TPS

×

Pasar Tradisional di Depok Tercemar Limbah: Warna Air Berubah dan Berbau Akibat Sampah di TPS

Sebarkan artikel ini
Pasar Tradisional di Depok Tercemar Limbah: Warna Air Berubah dan Berbau Akibat Pembuangan Sampah di TPS
Salah satu tumpukan sampah di pasar tradisional Kota Depok/dok.apahabar

Editor Indonesia, Depok – Enam pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, menghadapi masalah serius terkait pencemaran limbah. Gunungan sampah yang meluber di tempat pembuangan sementara (TPS) telah mencemari lingkungan sekitar, dengan dampak yang merugikan.

Dari pantauan Jumat (16/8/2024), sampah di Pasar Kemiri Muka, Jalan Rahman Hakim, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, menggunung hingga setinggi 8 meter. Sedangkan sampah di Pasar Cisalak Jalan Raya Bogor, Cimanggis, menggunung hingga setinggi 9 meter. Pasar Agung Jalan Proklamasi, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya sampah menggunung hingga setinggi tiga meter.

Sementara di Pasar Sukatani, Pasar Tugu, dan Pasar Musi tinggi sampah satu sampai dua meter. Kondisi ini tentu berdampak terhadap kualitas air maupun udara yang menjadi sangat buruk.

Seorang penjual gorengan dan minuman teh dan kopi di Pasar Kemiri Muka bernama Sukesih, mengaku tumpukan sampah dengan ketinggian 8 meter tersebut dikatakan telah berada di lokasi itu selama ber hari-hari.

Gunungan sampah itu kata dia telah mencemari air dan udara. ” Kopi yang saya jual rasanya bau, tak enak di minum. Airnya berubah warna dan berbau. Saya juga merasakan gangguan gatal-gatal dan sesak nafas, ” katanya.

Dikatakan Sukesih, gunungan sampah berada di bagian kios-kios yang berdekatan dengan TPS dan jalan umum yang sehari-hari dilewati warga, pedagang, maupun pengunjung pasar.

Pedagang di pasar-pasar ini merasakan dampak langsung dari kondisi tumpukan sampah yang semakin menggunung. Bau tak sedap, gangguan kesehatan, dan penurunan omzet menjadi masalah serius. Sayangnya, pelaporan keberadaan sampah ini menjadi kendala karena kurangnya koordinasi.

Kepala UPTD Pasar Cisalak, Wahyu Sahadat, telah meminta agar sampah dipindahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret. Diharapkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi ini.

“Sebagai warga, kita perlu peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan. Semoga masalah ini segera mendapatkan solusi yang tepat,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Depok Ardan Kurniawan mengatakan akan segera mengakut sampah yang kini meluber di Pasar Cisalak.

“Termasuk sampah di Pasar Kemiri Muka, Pasar Agung, Pasar Tugu, Pasar Sukatani, Pasar Musi dan sampah pinggir jalan, terowongan jalan tol, kita akan angkat dan pindahkan ke TPA Cipayung, ” pungkasnya. (Kis/A-3)