Editor Indonesia, Jakarta — Sedikitnya empat orang tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam penembakan massal di sebuah gereja Mormon di Grand Blanc Township, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (28/9) pagi waktu setempat.
Kepala Kepolisian Grand Blanc, William Renye, mengatakan pelaku yang berusia 40 tahun menabrakkan mobilnya ke pintu depan The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints sebelum melepaskan tembakan ke arah jemaat yang sedang beribadah. Saat kejadian, ratusan orang berada di dalam gereja.
“Sepuluh korban luka tembak telah dibawa ke rumah sakit, termasuk satu orang yang meninggal dunia. Satu korban lainnya juga meninggal setelah mendapat perawatan,” ujar Renye dalam konferensi pers.
Renye menambahkan, sejumlah korban masih dalam kondisi kritis. Polisi setempat menyatakan identitas para korban belum dapat diumumkan.
Selain menembaki jemaat, pelaku diduga juga sengaja memicu kebakaran di dalam gereja. Api berhasil dipadamkan oleh petugas sebelum meluas. Pelaku sendiri tewas di lokasi kejadian.
Otoritas tengah menyelidiki motif di balik aksi brutal ini. Rumah pelaku juga akan digeledah sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Presiden AS Donald Trump menanggapi peristiwa tersebut dengan menyebutnya sebagai “serangan terarah terhadap umat Kristiani dan Amerika Serikat”. Melalui akun Truth Social, Trump menulis, “Epidemi kekerasan di negara kita harus segera diakhiri.”
Biro Investigasi Federal (FBI) bersama Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) kini turut membantu aparat lokal dalam mengusut kasus penembakan tersebut. (Frd)
