Ekonomi

Wamen UMKM: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan

×

Wamen UMKM: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan

Sebarkan artikel ini
Wamen UMKM: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan
dok.Editor Indonesia/HO-Kementerian UMKM
Wamen UMKM: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan

Editor Indonesia, Makassar – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menekankan pentingnya peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi di wilayah Indonesia Bagian Timur (Sulawesi, Maluku, Papua).

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza menyebutkan, hingga 25 Agustus 2025, total penyaluran KUR di wilayah Indonesia Timur telah mencapai Rp20,6 triliun dengan penerima manfaat sebanyak 352.936 debitur, setara 12% dari KUR nasional.

“Kalau dilihat dari sisi kuantitas sudah cukup baik. Namun bila dilihat menurut lembaga penyalurnya, penyaluran ke sektor produksi masih perlu ditingkatkan. Hanya ada empat bank penyalur yang sudah melampaui target 60% ke sektor produksi,” kata Helvi seusai memimpin Rapat Koordinasi KUR Regional Indonesia Timur di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/8/2025).

Keempat bank itu adalah BPD Sulselbar (70,5%), BRI (68,9%), BPD SulutGo (63,2%), dan Bank Sinarmas (63,4%).

Secara regional, penyaluran KUR ke sektor produksi telah mencapai 63,54%, dialokasikan ke sektor prioritas seperti pertanian, peternakan, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produktif.

“Ini pilar utama ekonomi riil di Indonesia Timur. Kita perlu mendorong penyalur KUR agar menggeser fokus ke sektor yang menciptakan nilai tambah lebih besar,” ujarnya.

Wamen UMKM: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan
Profil penyaluran KUR di Indonesia Timur 2025/dok.Editor Indonesia/HO-Humas

Sulawesi Selatan Penyerap Terbesar

Helvi menjelaskan, penyaluran KUR terbesar ada di Sulawesi Selatan Rp10,4 triliun, disusul Sulawesi Tenggara Rp2,53 triliun, Sulawesi Tengah Rp2,21 triliun, Sulawesi Barat Rp1,38 triliun, Papua Rp1,29 triliun, Sulawesi Utara Rp883 miliar, Maluku Rp642 miliar, Papua Barat Rp488 miliar, Maluku Utara Rp389 miliar, dan Gorontalo Rp367 miliar.

Selain itu, Sulawesi Selatan juga menjadi provinsi dengan unggah data UMKM potensial penerima KUR terbesar se-Indonesia, yakni 305.562 debitur. Dari jumlah tersebut, 291.496 UMKM berhasil akad KUR, dengan tingkat konversi akad mencapai 95,4%.

Peran Daerah Masih Minim

Meski capaian cukup besar, Wamen Helvi menyoroti masih minimnya peran pemerintah daerah dalam mendukung penyaluran KUR.

“Hingga 25 Agustus 2025, pemda di Indonesia Timur baru mengunggah data 3.311 UMKM, dengan tingkat konversi akad 94,5%. Banyak pemda belum optimal dalam unggah data, padahal ini penting untuk memperluas akses pembiayaan,” ungkapnya.

Target Nasional 2025

Helvi menambahkan, pemerintah menetapkan target penyaluran KUR 2025 sebesar Rp300 triliun, dengan target 2,34 juta debitur baru, 1,17 juta debitur graduasi, dan 60% diarahkan ke sektor produksi.

“Kami juga mengingatkan bahwa untuk pinjaman di bawah Rp100 juta, program KUR harus dipastikan tanpa agunan tambahan,” tegas Helvi. (RO/Didi)

Baca Juga: KUR PMI Terserap Sebanyak Rp31,81 miliar untuk 1.337 Debitur