Editor Indonesia, Jakarta – Perbanas Institute bekerjasama dengan ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) mengadakan workshop tentang manajemen jurnal ilmiah dan editorial manuskrip, di Perbanas Institute Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.
Acara yang dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) ini dihadiri lebih dari seratus orang peserta ini. Mereka umumnya adalah para dosen ekonomi dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Workshop yang dimulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB ini dibuka langsung oleh Prof. Dr. Ir M. Faiz Syuaib, Direktur Riset dan Teknologi, Pengabdian Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tiga pembicara kompeten hadir dalam acara ini, yakni: Yoga Affandi, Ph.D (Sekretaris Umum ISEI dan Direktur Eksekutif BI Institute), Prof. Dr. Rajab Ritonga, M.Si (Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma dan Kepala Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma), dan Prof. Jaka Sriyana, Ph.D (Guru Besar Universitas Islam Indonesia dan Associate Editor Economic Journal of Emerging Markets).
Rektor Perbanas Institute, Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia harus memiliki kemajuan dalam penelitian setiap saat, dengan mendorong banyaknya luaran jurnal scopus.
“Salah satu pilar pembangunan Indonesia ialah pembangunan manusia dan penguatan iptek, maka dibutuhkan kerjasama perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta,” ucap Hermanto, dalam keterangan persnya yang dikutip Jumat (17/5/2024)
Senada dengan rektor Perbanas, Yoga Affandi, Ph.D menambahkan bahwa pengelolaan jurnal penting bagi bidang penelitian dan akademisi, pemangku keputusan, dan masyarakat umum.
“Indonesia harus meningkatkan kualitas dan standart jurnal ilmiah, bukan hanya kuantitasnya yang ditingkatkan. Karena kita sangat berharap hasil penelitian yang kredibel dan termuat di jurnal itu dapat diaplikasikan secara nyata di masyarakat. Sehingga harapannya dapat memajukan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara dari pandangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, disampaikan Prof. Dr. Ir M. Faiz Syuaib, pihaknya menyadari sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat dunia, pihaknya melihat perputaran ekonomi Indonesia sangat besar, bahkan tertinggi di ASEAN. Namun Indonesia hanya mendapatkan peringkat 5 di ASEAN dalam hal pengelolaan ekonomi. Untuk itu, butuh keseriusan dalam menggalakkan perkuatan sinergin dan kolaborasi riset perguruan tinggi menuju Indonesia Unggul.
“Saya sering mengatakan untuk membangun Indonesia Emas 2045, yang paling pertama dibenahi adalah sumber daya manusianya. Maka, yang harus dilakukan yaitu adopsi dan penerapan iptek, memiliki kemandirian dan kemampuan iptek, kerjasama antara perguruan tinggi pemerinta dan swasta, dan pengembangan dana inovasi. Hal tersebut sudah dilakukan oleh Kemenristek Dikti dengan engagement antara riset dan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri),” ungkapnya.
Sebagai penyelenggara, ISEI berharap acara workshop ini mampu memberikan manfaat kepada orang lain sesuai dengan nilai-nilai visi ISEI, diantaranya; mengambil peran positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan ilmu ekonomi, menyampaikan potret ekonomi kepada masyarakat.
ISEI dan Perbanas meyakini bahwa riset di Indonesia akan semakin baik. Hal ini dapat dilihat dimana terjadi penambahan hasil riset dari tahun 2022 yang hanya 42 ribu luaran penelitian, pada 2023 meningkat menjadi 58 ribu. Harapan kedepan, workshop seperti ini mampu menjadi bahan referensi bagi peserta dalam menyusun, menulis, menerbitkan, hingga mengelola jurnal, sebagai bahan pertimbangan untuk para pengambil keputusan berdasarkan data dan kondisi di lapangan. (RO)