Editor Indonesia, Jakarta — Perbanas Institute resmi mengukuhkan Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.Si. sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Sidang Terbuka Senat Akademik yang berlangsung khidmat di Kampus Perbanas, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Acara ini menjadi tonggak penting dalam kontribusi institusi terhadap pengembangan keilmuan dan praktik bisnis berkelanjutan yang berakar pada nilai-nilai religius.
Sidang dibuka oleh Prof. Dr. Harya Damar Widiputra, M.Kom., IPM, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik & Perencanaan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pengukuhan ini tidak hanya mencerminkan pencapaian akademik Prof. Sri Wahyuni, tetapi juga menunjukkan komitmen Perbanas Institute terhadap riset berbasis lokalitas yang berdampak global.
“Di tengah tantangan perubahan iklim, dunia membutuhkan pendekatan ilmiah yang berpijak pada kearifan lokal. Integrasi nilai religius dalam konsep keberlanjutan, seperti yang dilakukan Prof. Sri Wahyuni, merupakan kontribusi nyata bagi dunia akademik dan praktik bisnis,” ujar Prof. Harya.
Eka Sri Dana Afriza, S.Sos., M.B.A., Direktur Eksekutif Perbanas, turut menyampaikan apresiasi atas capaian ini. Menurutnya, Yayasan senantiasa mendorong pemikiran strategis dan progresif dari civitas akademika.
“Kami bangga dengan sosok seperti Prof. Sri Wahyuni yang mampu menjembatani dunia akademik dan industri. Etika dan nilai spiritual sangat penting dalam membentuk dunia usaha yang lebih manusiawi,” ucapnya.
Senada dengan itu, Maghfira Syalendri Alqadri, S.H., M.H., Ketua Tim Kerja Humas LLDikti Wilayah III, menekankan pentingnya relevansi riset dalam menjawab tantangan global.
“Penelitian yang menghubungkan religiusitas, strategi merek, dan keberlanjutan adalah langkah cerdas. Kami berharap pencapaian ini membawa manfaat luas bagi masyarakat.”

Orasi Ilmiah: Integrasi Nilai Spiritual dalam Strategi Merek Berkelanjutan
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Resonansi Nilai Religiusitas Merek Berkelanjutan: Tinjauan Konseptual atas Persepsi Konsumen pada Isu Perubahan Iklim,” Prof. Sri Wahyuni menyoroti bahwa merek tidak hanya merupakan identitas komersial, tetapi juga cerminan nilai yang dipercaya konsumen.
Menurutnya, dalam masyarakat Indonesia yang religius, nilai spiritual berperan besar dalam membentuk persepsi terhadap keberlanjutan. Ia menjelaskan keterkaitan antara Religiusitas, Merek, dan Keberlanjutan, serta memperkenalkan kerangka Religiusitas Merek Keberlanjutan (RMK) sebagai pendekatan strategis dalam dunia bisnis, khususnya perbankan.
“Merek yang berkelanjutan bukan hanya menguntungkan, tetapi juga memberikan ketenangan batin bagi konsumen. Integrasi nilai religius dalam strategi keberlanjutan menciptakan resonansi yang dalam dan berdampak jangka panjang,” paparnya.
Di akhir orasi, Prof. Sri menawarkan peta jalan riset masa depan yang menekankan kolaborasi lintas disiplin dan penggalian kearifan lokal sebagai fondasi solusi atas isu-isu global.
Perbanas Institute Menuju Pusat Keunggulan Ekonomi dan Bisnis Berkelanjutan
Dengan pengukuhan ini, Perbanas Institute menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen membangun ilmu ekonomi dan bisnis yang relevan, etis, dan berkelanjutan, sejalan dengan nilai-nilai spiritualitas masyarakat Indonesia. (RO/Didi)












