Editor Indonesia, Jakarta – Perhitungan astrologi China menyebutkan tahun 2025 Masehi, yang tinggal beberapa hari lagi ini, merupakan Tahun Ular Kayu. Di tahun itu, kondisi negara Indonesia berpeluang relatif stabil. Namun negara-negara lain justru sebaliknya. Bagaimana prakiraan kondisi ekonomi Indonesia pada tahun ular kayu tersebut?
Menurut Pakar Feng Shui Suhu Hong Xiang Yi, kondisi Indonesia pada tahun depan terbilang masih cukup relatif stabil. Meski begitu, kondisi dunia justru berkebalikannya. Kekacauan diramalkan masih akan terjadi.
“RI mudah-mudahan tidak terpengaruh oleh situasi dunia. Jadi kalau secara dunia, ya memang masih serba tidak pasti. Masih banyak tantangan,” kata Suhu Xiang Yi menjawab pertanyaan wartawan tentang ramalan situasi dan kondisi dunia umumnya, khususnya Indonesia, yang dikutip pada Ahad (29/12/2024).
Suhu Xiang Yi menambahkan, kondisi Indonesia pada tahun depan juga akan lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan negara lain. Sedangkan dunia masih diambang kekhawatiran karena berbagai hal, salah satunya dampak dari kebijakan-kebijakan baru Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Kekacauan di dunia pada tahun 2025 itu belum selesai, justru bertambah membingungkan. Kita bertemu dengan presiden baru Indonesia yang kita bersyukur, tapi presiden baru AS, ya kita khawatir. Banyak manuvernya, kan pengaruhnya ke dunia,” ujar dia.
“Jadi ceritanya Indonesia akan lebih baik daripada negara-negara lain, tapi dengan catatan jika situasi dunia terpuruk, Indonesia justru lebih bagus, tapi ikut terpengaruh. Jika dunia stabil, Indonesia bisa dijamin bagus,” lanjutnya.
Begitu pula dengan sistem pemerintahan Indonesia, menurutnya kondisinya masih relatif stabil. Ekonomi Indonesia juga akan semakin kuat apabila RI telah mampu memperkuat pertanian dan mencapai swasembada pangan.
Di sisi lain, Suhu Xiang Yi juga menyoroti tentang perkembangan bisnis dan investasi. Menurutnya, perkembangan emas pada tahun depan masih cukup menjanjikan, khususnya di paruh pertama 2025. Namun memasuki paruh kedua, posisinya akan masuk ke mode bertahan.
Selain emas, sektor properti di Indonesia juga diproyeksikan masih menjanjikan untuk tahun depan. Meski di berbagai negara properti mengalami kemerosotan, namun menurutnya di Indonesia justru sebaliknya.
“Properti di Indonesia masih baik walau di negara-negara tertentu sedang tidak bagus. Di Indonesia masih menjanjikan,” ujarnya. (Sar)












